Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
HUKUM

Diduga Gelar Pesta Sabu, Polisi Amankan 5 Orang di Teluk Lerong Ulu

Rumah yang diduga akan digunakan untuk pesta sabu yang terletak di Jalan Cendana, RT 32, Kelurahan Teluk Lerong Ulu.

Kompak.id, Samarinda – Aparat Polresta Samarinda mengamankan lima orang terdiri dari empat pria dan satu wanita dari sebuah rumah di Jalan Cendana, RT 32, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Selasa (21/10/2025). Mereka ditangkap karena diduga hendak menggelar pesta sabu di lokasi tersebut.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Teluk Lerong Ulu, M. Yusuf, mengatakan penggerebekan itu awalnya tidak direncanakan. Ia mengungkapkan, penangkapan bermula dari kasus pencurian sandal jamaah di Islamic Centre oleh salah satu pelaku.

“Awalnya kami menangkap si wanita karena melakukan pencurian bersama kekasihnya, namun setelah ditelusuri ke rumah teman si pria, kami justru menemukan alat hisap sabu, makanya kami langsung hubungi Polsek Sungai Kunjang,” papar Yusuf.

Menurut Yusuf, dari enam orang yang terlibat, satu pria yang merupakan kekasih si wanita berhasil melarikan diri, sementara lima lainnya berhasil diamankan.

“Pelaku yang ditangkap itu semuanya sering terlihat di sana. Warga sudah hafal wajah mereka,” jelasnya.

Ketua RT 32, Ariansyah, membenarkan adanya penangkapan itu. Ia menyebut rumah yang digerebek sudah lama menjadi sorotan warga karena aktivitas para penghuninya yang mencurigakan.

“Sudah lama kami curiga. Mereka sering terlihat kumpul ramai-ramai di rumah itu. Kadang kami tegur baik-baik, tapi tidak dihiraukan,” ujarnya.

Ariansyah menambahkan, keresahan warga sudah berlangsung lama. Setiap kali terjadi kehilangan barang di lingkungan sekitar, seperti ponsel atau tabung gas, kecurigaan warga selalu tertuju pada rumah tersebut.

“Kalau ada yang kehilangan barang, biasanya yang dicurigai mereka. Dulu pernah juga ada yang ngambil tabung gas, tapi sempat dikembalikan setelah diingatkan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, rumah itu merupakan milik salah satu terduga yang kerap dijadikan tempat berkumpul oleh anak muda. Kondisi keluarga pemilik rumah, kata Ariansyah, semakin tidak terkendali setelah ibunya meninggal dunia tiga bulan lalu.

“Dulu waktu ibunya masih ada, tidak separah ini,” bebernya.

Penangkapan kali ini menjadi yang pertama setelah berbagai upaya penertiban sebelumnya tidak membuahkan hasil. Aparat RT bersama Babinsa dan pihak kelurahan disebut telah berulang kali mendatangi lokasi untuk menegur para penghuni rumah.

“Iya, yang kali ini pertama kalinya mereka ditangkap. Biasanya kami cuma sering menegur saja, apalagi kalau ada laporan kehilangan barang, kayak tabung gas atau sandal,” pungkas Ariansyah. (Ain)

Related posts