Kompak.id, Tenggarong – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Minggu (17/3/2024). Dalam sosialisasi yang dihadiri seratusan warga itu, Akhmed Reza Fachlevi menghadirkan Komandan Rayon Militer (Danramil) Anggana, Kapten Kavaleri Muttaqin.
Dalam kesempatan itu, menegaskan, Indonesia sebagai negara berdaulat, mengharuskan setiap warga negara tidak memiliki mental yang lemah. Warga negara yang berdaulat harus merdeka dari segala bentuk penjajahan.
“Kalau Belanda saja yang menjajah itu masih belum apa-apa, masalahnya ini bangsa sendiri ikut menjajah. Intinya bendera merah putih harus berdiri tegak,” tegas Muttaqin.
Wawasan kebangsaan pada prinsipnya, kata dia, tidak membiarkan dirinya terjajah oleh instrumen penjajahan manapun, baik politik dan ekonomi.
“Kalau dulu penjajahan dengan fisik, sekarang bisa lewat investor. Wawasan kebangsaan ini adalah cara pandang bangsa. Contohnya bagaimana kita bisa membangun daerah kita ini tanpa menjadi pelayan di daerah sendiri. Tidak bermental dan berperilaku pelayan,” tegasnya lagi.
Alumnus Lemhanas, Endro S Efendi membandingkan kekuatan sosial dan budaya antara Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan dalam kemampuannya menciptakan persatuan bangsa. Indonesia dengan modal sosial dan aneka kebudayaan telah mampu menjadi kekuatan bersama yang saat ini menjadi kajian di banyak negara.
“Kita mau sukunya dari mana saja, kalau ketemu dan bicara menggunakan Bahasa Indonesia. Maaf ya, mau China, Bugis, Batak, Jawa, Banjar, Kutai dari mana saja kalau ketemu pakai Bahasa Indonesia. Kalau dibandingkan dengan Malaysia, mereka pakai bahasanya sendiri-sendiri. Bahkan mahasiswa Malaysia tertarik ingin meneliti Pancasila, mereka penasaran mengapa Pancasila masih bisa bertahan,” kata Endro yang menyelesaikan pendidikan Lemhanasnya selama 7 bulan itu.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengatakan, wawasan kebangsaan penting dikembangkan dan dipelihara dalam setiap warga negara. Gempuran globalisasi, kata dia, akan berpengaruh terhadap nilai-nilai kebangsaan dan cara pandang warga terhadap negaranya.
“Sosialisasi wawasan kebangsaan harus diberikan kepada masyarakat. Agar masyarakat juga memililki kemampuan pengetahuan tentang ideologi negara yaitu Pancasila. Sehingga momen ini juga dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI,” kata pria yang akrab disapa Reza itu.
Menurut pejuang politik dari Partai Gerindra tersebut, wawasan kebangsaan akan menjadi sumber motivasi dalam menjaga dan bersumbangsih dalam pembangunan bangsa dan negara.
“Wawasan kebangsaan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pesatuan dan kesatuan, bagaimana kehidupan berpancasila. Selain itu, wawasan kebangsaan sebagai inspirasi untuk terus berkontribusi dalam memajukan Indonesia dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan,” katanya menambahkan.
Seperti biasanya, usai pemaparan dari narasumber, sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sejumlah wargapun antusias bertanya kepada narasumber terkait wawasan kebangsaan. (*)