Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Seratusan Warga Desa Tani Bhakti Hadiri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Reza Fachlevi

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akmed Reza Fachlevi saat sosialisasi wawasan kebangsaan ke-1 di Desa Tani Bhakti, Kecamatan Loajanan, Kutai Kartanegara, Senin (29/1/2024).

Kompak.id, Tenggarong – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Menyalurkan hak pilih, merupakan bentuk sikap warga negara yang memiliki wawasan kebangsaan. Sebab, dengan wawasan kebangsaan, setiap warga negara akan terlibat dan berupaya turut serta memajukan dan membangun negara. Selain itu, dengan menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 nanti, juga menjadi kesempatan masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang dianggap mampu membawa kehidupan bernegara yang lebih baik.

“Jadi saya berharap semuanya menggunakan hak pilihnya untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang menentukan arah perjalan bangsa dan negara kita,” ajak politikus muda yang akrab disapa Reza itu di hadapan seratusan warga yang hadir di balai pertemuan Desa Tani Bhakti, Kecamatan Loajanan, Kutai Kartanegara dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Ke-1, Senin (29/1/2024).

Sosialisasi wawasan kebangsaan tersebut menghadirkan Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kaltim, Tri Wahyuni. Dalam pemaparannya, Tri Wahyuni mengajak warga untuk berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang bersumber dari media sosial. Menurutnya, informasi yang beredar di tengah masyarakat tidak dapat langsung dibuktikan kebenarannya. Sehingga ia meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan berita-berita yang membahayakan kerukunan dan persatuan di masyarakat.

BACA JUGA :  Kasus KDRT di Kalimantan Timur Meningkat, 40 % Pelajar Menjadi Korban

“Harus bisa membedakan mana berita hoaks dengan tidak. Karena banyak dari media sosial saat ini berbahaya, provokasi. Jadi jangan mudah percaya, sekali lagi jangan mudah percaya. Kita 15 hari lagi pencoblosan, mohon maaf banyak yang menggunakan cara-cara apa saja untuk mendapat simpati,” kata Tri menjelaskan.

Dengan begitu, Tri Wahyuni meminta agar masyarakat saling menghormati perbedaan pilihan politik. Terpenting dari itu semua, kata dia, yakni persatuan dan kerukunan di masyarakat.

Sementara itu, Sugi dari Koramil Loajanan mengatakan, dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sangat mudah. Pengamalan nilai-nilai Pancasila cukup dengan menjaga kerukunan di masyarakat.

“Ibu-ibu membantu tetangga itu Pancasila, membantu orang itu Pancasila. Kita tetap rukun, antar pemeluk agama. Jadi jangan sampai saling menyalahkan. Kita diwajibkan rukun, dalam agama juga, berkasihsayanglah kamu antar sesama manusia. Jangan kelahi karena beda pilihan,” ujar Sugi.

Sosialiasi wawasan kebangsaan berlanjut dengan dialog antar warga dengan narasumber. Seratusan warga meninggalkan termpat usai acara ditutup dengan doa oleh Ustaz Fatur Rahman Al Kutai atau yang dikenal dengan Ustaz Pink. (*)

Related posts