Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Penyebarluasan Perda Ketahanan Keluarga, Ketua Komisi IV: Ditentukan Oleh Tiga Faktor

Akhmed Reza Fachlevi saat menggelar penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Kaltim ke-11 Nomor 2 tahun 2022 di Kantor Desa Kota Bangun Seberang, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Sabtu (7/10/2023).

Kompak.id, Tenggarong – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi menggelar penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Kaltim ke-11 Nomor 2 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di Kantor Desa Kota Bangun Seberang, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Sabtu (7/10/2023).

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Reza itu menegaskan, terdapat tiga hal yang mempengaruhi ketahanan sebuah keluarga. Pertama yakni kemampuan ekonomi. Menurutnya suatu keluarga akan kuat apabila perekonomiannya cukup atau memadai.

“Jika dapur bisa ngepul dua sampai tiga kali sehari, maka kebutuhan keluarga terpenuhi. Ini ketahanan ekonomi keluarga, untuk memenuhi kebutuhan logistik keluarga,” kata Reza mulai menyebutkan.

Kedua, kata dia, anggota keluarga sehat secara jasmani dan rohani. Syarat kesehatan ini untuk menunjang agar keluarga tersebut produktif.

“Sehat di sini secara jasmani ya dapat beraktivitas seperti biasa dan terpenuhi kesehatan rohaninya dengan beribadah. Sehingga keluarga tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang produktif,” jelasnya.

Pejuang politik dari Fraksi Gerindra itu melanjutkan, hal ketiga yang mempengaruhi ketahanan keluarga yakni pendidikan. Dengan pendidikan atau pengetahuan yang cukup, suatu keluarga akan saling memahami tindakan yang baik untuk keluarga mereka.
.
“Tentu dengan tingkat pendidikan yang memadai, suatu keluarga akan mampu membangun kebiasaan, kebudayaan dan tindakan yang tepat untuk keluarganya berdasarkan pengetahuan tersebut,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini juga menghadirkan seorang hipnoterapis senior dari Samarinda, Endro S Efendi. Hipnoterapis yang telah banyak membantu klien menyelesaiakan aneka persoalan tersebut mengatakan, kurun Januari sampai dengan Juni 2023, jumlah percerian di Kalimantan Timur mencapai 4.510 kasus. Angka itu terdiri dari cerai talak 1.105 kasus dan cerai gugat 3.405 kasus. Sementara pada 2022, Pengadilan Tinggi Agama Samarinda mencatat, kasus perceraian di Kalimatan Timur mencapai 2.149 cerai talak dan 6.435 cerai gugat.

“Pentingnya keluarga belajar Manajemen Selingkuh. Ini singkatan dari Selingan Indah Keluarga Utuh. Artinya setiap ada kesempatan jadikan momen yang indah dan bermakna bagi keluarga agar keutuhan dan ketahanan keluarga tetap terjaga,” papar Endro S Efendi.

Lebih lanjut Endro menjelaskan, sejumlah manajemen selingkuh yang perlu diterapkan dalam keluarga agar membuahkan hubungan harmonis dan bahagia, pertama yakni komunikasi. Untuk ini penting saling berkomunikasi dengan jujur, terbuka, dan penuh pengertian.

BACA JUGA :  Reza Fachlevi Realisasikan Bantuan untuk Relawan Penanggulangan Bencana di Kutai Kartanegara

“Mendengarkan dengan baik dan menghargai pendapat dan perasaan anggota keluarga lainnya adalah kunci dalam menciptakan kerja sama yang baik,” katanya menyebutkan.

Kedua, kata dia, perlu ada pembagian tugas. Pembagian tugas rumah tangga juga perlu dibagi secara adil dan seimbang antar anggota keluarga. Sebab hal ini dapat mengurangi beban satu orang, dan menciptakan rasa tanggung jawab setiap anggota keluarga secara kolektif.

Ketiga yakni quality time atau menciptakan waktu berkualitas bersama anggota keluarga. Menurut Endro, hal ini dapat dilakukan dengan berkegiatan secara bersama-sama seperti makan malam bersama, piknik keluarga, atau mengadakan kegiatan yang disukai oleh semua anggota keluarga. Keempat dan kelima yakni dengan menghargai perbedaan dan menjaga keseimbangan. Perbedaan dalam keluarga harus dikelola secara tepat. Sebab, setiap anggota keluarga memiliki keunikan dan perbedaan dalam kepribadian dan minat. Begitu pula dengan menjaga keseimbangan antara waktu saat bekerja dan waktu untuk keluarga.

“Penting untuk menghargai perbedaan ini, mendukung satu sama lain, dan memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang. Kemudian menjaga keseimbangan, usahakan untuk menciptakan keseimbangan antara pekerjaan, kegiatan, dan waktu istirahat. Prioritaskan kebutuhan keluarga dan jangan biarkan stres dan rutinitas sehari-hari mengambil alih kebahagiaan,” kata Endro memaparkan.

Endro yang juga praktisi publik speaking itu memaparkan, pendidikan dan pembinaan menjadi treatment yang keenam dalam manajemen selingkuh. Menurutnya penting untuk mendukung perkembangan dan pendidikan anggota keluarga, baik itu melalui pendidikan formal maupun melalui pengajaran nilai-nilai kehidupan seperti empati, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.

Kemudian yang ketujuh, kemampuan menyelesaikan konflik dengan bijaksana kendati dalam keluarga, kehadirna konflik menjadi sebuah kewajaran.

“Penting untuk belajar menyelesaikan konflik dengan cara yang bijaksana, tanpa melibatkan rasa marah atau kekerasan verbal atau fisik,” jelas Endro.

Kedelapan yang kerap terlupakan yakni perhatian dan kasih sayang. Bagaimana bentuknya? Menurut Endro, dapat ditunjukan secara verbal dan nonverbal.

“Tunjukkan perhatian, perhatian, dan cinta kepada anggota keluarga. Ini bisa melalui kata-kata yang baik, sentuhan kasih sayang, atau memberikan kejutan kecil yang menyenangkan,” kata Endro sambil menambahkan dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen keluarga bahagia ini, diharapkan anggota keluarga dapat hidup dalam keharmonisan dan kebahagiaan yang lebih besar. (*)

Related posts