Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Akhmed Reza Fachlevi Dorong Penguatan Demokrasi hingga ke Desa Muara Enggelam

Akhmed Reza Fachlevi saat giat untuk memperkuat demokrasi di akar rumput. Giat yang bertajuk Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-6 itu mengambil tema "Hak dan Kewajiban Warga Negara" di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (20/7/2025).

Kompak.id, Tenggarong – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, menegaskan pentingnya menanamkan kesadaran demokrasi hingga ke wilayah terjauh, termasuk Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara. Dalam kegiatan bertajuk Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-6 yang digelar Minggu (20/7/2025), ia menyampaikan bahwa warga desa terpencil pun memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Penguatan demokrasi ini merupakan tanggung jawab moral dan politik kami sebagai wakil rakyat. Demokrasi harus hadir dan terus tumbuh di tengah masyarakat, termasuk di desa-desa seperti Muara Enggelam,” kata Reza di hadapan seratusan warga desa.

Ia menekankan bahwa demokrasi yang sehat tidak boleh hanya tumbuh di ruang-ruang formal atau kawasan perkotaan. Masyarakat di desa-desa yang terisolasi, seperti Muara Enggelam yang terletak di tengah danau, juga memiliki hak politik dan sipil yang harus dilindungi serta didorong melalui edukasi yang berkelanjutan.

“Kita tidak bisa hanya menuntut pelayanan dan keadilan jika tidak diiringi kesadaran untuk melakukan sumbangsih. Keseimbangan antara hak dan kewajiban adalah pilar utama dalam membangun masyarakat yang mandiri dan demokratis,” jelas Reza.

Ia menyebutkan, pendidikan politik berbasis komunitas merupakan bagian dari investasi jangka panjang untuk membangun karakter kewarganegaraan yang kuat dan berdaya. Warga yang memahami haknya akan lebih percaya diri, sedangkan mereka yang memahami kewajibannya akan menjaga keteraturan sosial.

Kegiatan ini juga menghadirkan akademisi Universitas Mulawarman, Mohammad Ridwan, yang menyoroti pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan dalam masyarakat. Menurutnya, negara yang aman tercipta jika warga negaranya memahami hak dan kewajibannya.

“Negara yang aman karena warga negaranya memahami hak dan kewajibannya. Bahwa warga negara berhak memiliki rasa aman dari ancaman apa pun. Sehingga warga negara dapat menjalankan segala aktivitasnya tanpa gangguan, termasuk beribadah,” ungkap Ridwan.

Ia juga mengapresiasi kehidupan sosial warga Muara Enggelam yang dinilainya mencerminkan nilai-nilai Pancasila. “Saya saat memasuki gerbang desa melihat ada lambang Garuda Pancasila, artinya bahwa saya tidak meragukan lagi bahwa nilai-nilai Pancasila di masyarakat Desa Muara Enggelam sangat kuat,” katanya.

Antusiasme warga tampak tinggi dalam sesi dialog yang menutup kegiatan. Sejumlah peserta mengajukan pertanyaan dan berdiskusi aktif, menunjukkan penerimaan yang positif terhadap upaya pendidikan politik yang dibawa ke desa mereka. (*)

Related posts