Kompak.id, Samarinda – Guna menekan angka kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda menggelar Pelatihan Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Tahun 2023.
Pelatihan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari 8 Kelurahan dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Seberang, Kecamatan Sambutan dan Kecamatan Palaran. Kegiatan ini digelar bertempat di Ballroom Hotel Midtown Samarinda, Selasa (21/11/2023).
Kepala DP2PA Kota Samarinda, Ibnu Araby dalam sambutannya mengatakan berdasarkan data SIMFONI Kemenpppa RI hingga bulan September Tahun 2023 tercatat sebanyak 314 kasus kekerasan terhadap anak dan kasus tertinggi di Kalimantan Timur dipegang oleh Kota Samarinda.
“Melihat hal tersebut, saya menekankan ini merupakan tugas kita semua sebagai pemangku pemerintahan untuk menekan jumlah kasus sebagai upaya perlindungan terhadap Perempuan dan Anak di Kota Samarinda,” ujar Ibnu.
Masih banyaknya tindak kekerasan terhadap anak di masyarakat, KPPPA RI mengajak semua elemen mulai dari Kementerian, Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pihak swasta, Dunia usaba dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah kekerasan terhadap anak.
“Salah satu upaya menangani kekerasan terhadap anak yaitu melalui program Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) ini. PATBM bekerja secara terkoordinasi untuk melindungi anak dan menumbuhkan inisiatif masyarakat untuk mencegah kekerasan terhadap anak,” jelas Ibnu.
Diakhir sambutannya, Ibnu berharap melalui pelatihan ini peserta mampu mengenali, menelaah dan mengambil inisiatif dalam memecahkan permasalahan kekerasan terhadap anak.
Untuk informasi, pelatihan ini menghadirkan narasumber yakni Fasilitator Perlindungan Anak Nasional, Antik Bintari. Ketua KPAD Prov. Kaltim, Sumadi Atmodiharjo, serta Siti Khotijah selaku Fasilitator PATBM Prov. Kaltim. (Adv/Nsa/Oke)