Kompak.id, Samarinda – Dikarenakan program adiwiyata yang belum berjalan, SMAN 1 Samarinda memilih untuk mengolah potensi sekolah di program lain, yakni program sekolah sehat. Di mana prestasi SMAN 1 Samarinda dalam program ini lumayan baik karena bisa tembus ke kancah nasional.
“Kemarin kami sempat tembus ke nasional, tapi karena covid jadi dibatalkan lombanya, tapi kita tetap jalankan sistem dan program sekolah sehat tersebut hingga kini,” ungkap Kepala SMAN 1 Samarinda, I Putu Suberata, Kamis (13/7/2023).
Lebih lanjut, I Putu mengatakan, untuk sekolah sehat di tingkat provinsi, SMAN 1 Samarinda kerap meraih juara dan mewakili Kaltim ke tingkat nasional yang salah satunya terjadi pada 2019 yang terhenti akibat covid.
“Indikator sekolah sehat adalah anak-anak tidak banyak yang sakit, betah dan senang di sekolah, kemudian sekolahnya indah dan rapi, parit dan lain lain harus bersih semua,” jelas I Putu.
Dalam program sekolah sehat, kata dia, segala sesuatu menjadi perhatian, termasuk makanan di kantin yang dibatasi, ada beberapa yang tidak boleh dimakan dan dijual dan pihak SMAN 1 Samarinda memasang spanduk khusus untuk hal tersebut.
“Contohnya mi-mian itu ndak boleh, kemudian minuman saset, dan makanan yang mengandung pewarna kami ndak bolehkan,” terang pria yang juga wakil ketua MKKS itu.
Tak hanya makanan, larangan merokok di area sekolah pun tidak luput dari pantauan. Karena SMAN 1 Samarinda juga menetapkan kawasannya adalah kawasan tanpa asap rokok.
“Kami ndak bolehkan walaupun ada tamu datang dari luar tetap tidak boleh merokok, termasuk guru dan pegawai tata usaha juga tidak ada yang merokok,” pungkas I Putu Suberata. (Adv/Ain/Disdikbud Kaltim)