Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA NASIONAL UMUM

Dinahkodai Andi Wahyuni, KOHATI BADKO HMI Kaltimtara Resmi Dilantik

Kompak.id, Samarinda – Pengurus KOHATI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (Kaltimtara) resmi dilantik untuk mengarungi periode 2024-2026, Rabu (23/10/2024).

Ketua KOHATI Badko Kaltimtara, Andi Wahyuni Muzakkir mengatakan perempuan adalah bentuk nyata manifestasi dari majunya sebuah peradaban.

“Perempuan adalah tonggak sebuah peradaban,” ungkapnya.

Andi berujar, Perempuan saat ini sudah semakin pesat dan aktif kontribusinya ditengah masyarakat yang tidak terfokus dalam satu sektor saja melainkan banyak lainnya.

Ia menjabarkan contohnya seperti Bidang Pendidikan dan Pengetahuan dengan Hypatia di Alexandria dan Marie Curie yang menjadi tokohnya untuk mengubah cara memahami dunia serta sektor sosial dan budaya, perempuan berperan sebagai penghubung dalam keluarga dan komunitas sebagai pengasuh, pendidik, dan pemimpin dalam komunitas, yang mengajarkan nilai-nilai, tradisi, dan keterampilan kepada anak-anak mereka.

Tak lupa di bidang ekonomi, perempuan telah membuktikan diri sebagai penggerak utama dengan berkontribusi signifikan dalam sektor pertanian, industri, dan kewirausahaan. Penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan komunitas dan mengurangi kemiskinan.

“Ketika perempuan memiliki akses terhadap sumber daya dan kesempatan, mereka mampu menciptakan perubahan yang positif,” papar Mantan Ketua KOHATI HMI Cabang Samarinda Itu.

BACA JUGA :  Hari Anak Nasional, Reza Ingatkan Perlindungan untuk Anak di Kaltim

Lebih jauh, Andi menyebut, KOHATI Kaltimtara melihat dalam menyambut Ibu Kota Nusantara, proyek monumental ini tidak cukup hanya membangun infrastruktur besar-besaran, tetapi juga tentang pembangunan manusia dan masyarakat yang lebih inklusif.

Ia menilai Perempuan memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam proses ini, karena dalam sejarah pembangunan sering terlihat bahwa keterlibatan perempuan membawa perspektif yang berbeda dan solusi yang lebih komprehensif.

“IKN ini harus menjadi simbol kemajuan, dan perempuan berdaya adalah kunci untuk mencapainya,” tegasnya.

Namun tentunya, untuk mewujudkan hal ini, berbagai persoalan masih perlu ditanggapi serius mengingat berbagai tantangan yang masih ada seperti Diskriminasi, akses yang terbatas terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta kekerasan berbasis gender harus menjadi perhatian utama.

Karenanya Masyarakat, Mahasiswa dan stakeholder terkait harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberdayakan masyarakat termasuk perempuan, yang dampaknya tidak hanya ibu kota baru yang dibangun, tetapi juga masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan juga ikut terbangun.

“Mari kita sambut Ibu Kota Nusantara dengan semangat pemberdayaan perempuan. Dengan perempuan berdaya, kita dapat memastikan masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi semua,” tutup Andi Wahyuni. (Ain)

Related posts