SAMARINDA – Tiga barista dari Kalimantan, melaju ke babak final di Jakarta dalam event Barista Innovation Challenge (BIC) 2023 yang digelar di Hotel Mercure Samarinda, Sabtu (9/9) tadi.
Tiga barista yang melaju ke babak final di Jakarta adalah M. Dahlan dari Banjarmasin yang meraih juara pertama. Sementara juara kedua diraih Andry Febri Pratama dari Palangkaraya. Sedangkan juara ketiga diduduki Argha Nugraha dari Pontianak. Ketiga barista tersebut juga berkesempatan meraih tiket ke Italia untuk belajar meracik kopi. Pasalnya, 5 finalis nasional akan dikirim ke benua Eropa itu.
Event Barista Innovation Challenge yang digelar di Samarinda ini merupakan babak kuarter final untuk Region 4 yang meliputi wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Setidaknya ada 12 Barista yang masuk babak ini, yang merupakan perwakilan dari Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, hingga Palu.
Kegiatan yang berlangsung sampai malam itu dibuka Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Ir Hetifah Sjaifudian MPP serta dihadiri Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim Hj Dahlia Spi, MSi sekaligus mewakili Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor MSi. Hadir pula tuan rumah General Manager Hotel Mercure dan Ibis Samarinda Riganda Togatorop, serta tamu undangan dari berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta.
“Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kreativitas anak muda di Kalimantan termasuk Kaltim, agar memperoleh kesempatan jauh lebih luas dalam menunjukkan kemampuannya,” sebut Riganda Togatorop, general manager Hotel Mercure dan Ibis Samarinda.
Riganda menambahkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kemajuan dunia kuliner, yang menjadi penggerak utama industri kreatif di masa sekarang.
“Kami dari dunia perhotelan siap membantu dan memfasilitasi para generasi muda yang menekuni bidang ini,” katanya.
Selanjutnya, Hj Dahlia dalam sambutannya mewakili Gubernur Kaltim menyampaikan, kompetisi ini sangat baik untuk meningkatkan kreativitas peserta sekaligus sebagai ajang saling berbagi pengalaman dan ide inovatif dalam meracik kopi.
“Melalui kegiatan ini, semoga Indonesia punya masa depan cerah dalam industri kopi dan akhirnya berkontribusi positif dalam menyejahterakan petani kopi,” sebut wanita yang menjabat sebagai kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim ini.
Terakhir, Hetifah Sjaifudian saat membuka event ini menyampaikan, minat generasi muda dalam menekuni profesi barista ini sangat tinggi. “Sebelum ini, kami menggelar pelatihan menjadi barista. Ternyata pendaftar membludak,” sebutnya. Kompetisi kali ini, kata dia, merupakan kelanjutan dari pelatihan yang perbah dilakukan.
“Semoga makin banyak yang mampu menjadi barista andal. Bukan cuma bisa menyeduh kopi. Tapi juga tahu sejarah dan asal muasal kopi,” tuturnya. Tak hanya itu, kopi yang diracik dengan tepat, menurutnya akan membuat penikmatnya semakin bersemangat dalam beraktivitas.
“Barista adalah seniman. Bukan sekadar pekerjaan. Di dalam kopi ada seni dan cinta. Kegiatan ini merupakan ajang hebat bagi para pecinta dan pejuang perkopian dalam mengekspresikan kemampuannya,” ulasnya.
Ia juga berharap melalui kegiatan yang dilakukan, semakin banyak lagi teknik dan ide baru dalam dunia perkopian. “Karena itu, jangan ragu saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, supaya seluruh barista bisa tumbuh bersama,” pesannya.
Pembukaan kegiatan ini ditandai dengan kocokan racikan minuman, juga pemberian cenderamata kepada para peserta. Ajang ini juga diisi dengan kegiatan Dripp Soiree. Di event ini, pengunjung dapat belajar meracik minuman yang dipandu Brand Manager Dripp Flavour Indonesia, Trisna Albona. (*)