SAMARINDA – Hingga Kamis (28/4/2022) tengah malam tadi, masih ada lebih dari 700 calon penumpang yang belum terangkut kapal laut dari Pelabuhan Samarinda. Para calon penumpang tersebut rencananya akan mudik dari Pelabuhan Samarinda menuju Pelabuhan Pare-pare, Sulawesi Selatan.
Kamis pagi sebelumnya, KM Adhitya sejatinya merupakan kapal terakhir yang akan diberangkatkan dari Pelabuhan Samarinda. Namun ternyata, kapal tersebut sudah penuh sebelum waktunya. Sehingga, kapal diberangkatkan lebih cepat.
Akibat kondisi di luar kendali tersebut, ada sekitar 100 orang calon penumpang yang sudah memiliki tiket, terpaksa tertinggal di Pelabuhan Samarinda. Selain itu, masih ada ratusan calon penumpang lain belum terangkut.
Mengatasi kondisi itu, pihak otoritas Pelabuhan Samarinda mendatangkan kapal tambahan dari Nunukan, Kalimantan Utara, berkapasitas 1.500 penumpang. Kapal ini dijadwalkan tiba Jumat (29/4) pagi di Pelabuhan Samarinda dan akan langsung diberangkatkan menuju Pare-pare, Sulawesi Selatan.
Kamis (28/4) tengah malam tadi, Direktur Kenavigasian Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, Hengki Angkasawan sempat meninjau penumpang yang bermalam di Pelabuhan Samarinda.
Kehadiran Hengki didampingi Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Mukhlish Tohepaly serta General Manager PT Pelindo Samarinda, Jusuf Junus. Tak ketinggalan Kepala Polsek Kesatuan Pengamanan dan Pengawasan Pelabuhan (KP3) Samarinda Kompol Subari dan jajaran KPLP Samarinda.
Kepada media ini, Hengki berharap semua penumpang yang tertinggal di Pelabuhan Samarinda diharapkan bisa terangkut seluruhnya.
“Dari data tadi, ada 100 penumpang yang sudah memiliki tiket KM Adhitya dan penumpang baru 600-an orang. Semoga semua terangkut ke Pare-pare,” ujarnya.
Ia juga berharap jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas kapal sehingga Jumat ini menjadi kapal terakhir yang diberangkatkan sebelum Lebaran.
Senada GM PT Pelindo Samarinda Jusuf Junus memastikan, calon penumpang yang sudah memiliki tiket KM Adhitya tidak perlu lagi membayar di kapal yang diberangkatkan Jumat pagi ini.
“Mereka tertinggal bukan karena kesalahan penumpang, tapi kondisional. Kapal diberangkatkan lebih cepat,” sebutnya.
Karena itu, Jusuf akan menyampaikan kepada KM Catleya sebagai kapal tambahan menuju Pare-pare, tidak lagi menarik tiket untuk penumpang yang tertinggal. “Kasihan saudara-saudara kita kalau harus dibebani tiket lagi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Mukhlish Tohepaly, menyebutkan bahwa KM Catleya yang didatangkan dari Nunukan, dijadwalkan akan diberangkatkan sekitar pukul 10.00 Wita.
Terkait jumlah penumpang yang akan diberangkatkan Jumat pagi ini, Mukhlish masih meminta data terakhir dari pihak pelayaran.
“Data sementara ada 700-an calon penumpang. Jumlah pastinya kita lihat Jumat pagi,” pungkasnya. (*)