Kompak.id, Tenggarong – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi yang terkenal menyambangi masyarakat desa itu, kali ini kembali turun mengikuti jadwal resmi kegiatan DPRD Kaltim, yakni reses. Tidak turun secara musiman, Akhmed Reza selalu menyempatkan diri bertemu dan berdialog langsung dengan masyarakat yang diwakilinya, masyarakat Kutai Kartanegara terutama yang bermukim di perdesaan.
Pada kesempatan reses kali ini, pejuang politik muda Partai Gerindra tersebut memilih Desa Tanah Datar Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Berbekal niatan sebagai wakil rakyat Kutai Kartanegara yang selalu berdialog dengan warga, Reza Fachlevi menyampaikan tugas-tugas dan kerjanya sebagai Ketua Komisi IV DPRD Kaltim. Karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tugas anggota DPRD terutama di Komisi IV.
“Di Komisi IV paling banyak itu masalah pendidikan dan kesehatan yang dilaporkan ke kami. Soal pendidikan ada beasiswa Kaltim. Pada anggaran perubahan 2023 ini ada tambahan untuk beasiswa. Beasiswa dari SD sampai perguruan tinggi. Kemudian program lainnya peningkatan sarana dan prasarana SMA/SMK dan SLB,” ungkap Reza membuka pembicaraan dihadapan warga Desa Tanah Datar, Senin (20/8/2023).
Kemudian Reza melanjutkan, selain memaparkan program beasiswa, Komisi IV, kata dia, membidangi kesehatan yakni rumah sakit milik Pemprov Kaltim atau rumah sakit tipe A. Seperti Rumah Sakit AW Syahranie, Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan dan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam.
“Masyarakat yang kurang mendapatkan pelayanan di rumah sakit, misalnya sulit mendapatkan ruang atau kamar rawat inap dapat melaporkan ke Komisi IV,” kata Reza menegaskan.
Persoalan ketenagakerjaan juga menjadi bidang kerja Komisi IV. Sehingga kata Reza, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menjadi mitra kerja Komisi IV untuk menangani masalah tenaga kerja atau buruh.
“Juga misalnya ada masalah ketenagakerjaan bisa diadukan ke Komisi IV,” ucap Reza lagi.
Lebih jauh Reza menjelaskan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim juga menjadi mitra kerja komisinya.
“Biasanya ada pelatihan pemuda dan bantuan alat sarana dan prasarana. Biasanya yang kita bantu olahraga catur, bulu tangkis, voli, sepak bola tapi bukan lapangannya. Tahun ini ada pelatihan pemuda berwirausaha sudah berjalan. Pelatihan seperti IT, perbengkelan, dan lainnya,” katanya menyebutkan.
Tidak hanya itu, urusan sosial melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat – Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim juga bagian dari mitra kerja Komisi IV. Namun, terkait dengan bantuan sosial maupun hibah, menjadi urusan Biro Sosial Setprov Kaltim.
“Ada program Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) dengan bantuan sosial berupa uang Rp2 juta sampai dengan Rp3 juta. Kemudian ada juga program bantuan Kelompok Usaha Bersama atau Kube. Ini jenis usahanya seperti gorengan, makanan, laundry. Baik yang sudah berjalan atau baru, dapat menerima bantuan. Kemudian untuk rumah ibadah. Sejak saya di Komisi IV, saya tekankan kepada pemprov bahwa bantuan harus langsung ke pengurus rumah ibadahnya termasuk majelis taklim,” papar Reza.
Reses diakhiri dengan sesi dialog atau tanya jawab. Sejumlah warga sangat antusias menyampaikan keluhan, uneg-uneg dan aspirasi mereka. Kelurahan dan aspirasi mereka didominasi persoalan kekurangan sarana pendidikan dan pembangunan rumah ibadah.
“Saya harap kerja samanya agar bisa dikomunikasikan untuk audiensi untuk membuka sekolah baru di Tanah Datar,” pungkas Reza saat merespons keluhan warga soal usulan pembangunan sekolah baru di desa mereka. (*)