Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA POLITIK UMUM

Menjelang Pilkada 2024, Kesbangpol Gelar Dialog Interaktif Politik Cerdas

Kompak.id, Samarinda– Kesbangpol Kota Samarinda menggelar Dialog Interaktif yang bertema “Membangun Politik Cerdas dan Santun dalam Pesta Demokrasi” menjelang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 bertempat di LPP RRI Samarinda, Selasa (4/6/2024).

Dalam dialog ini, Kesbangpol turut mengundang narasumber yang berkompeten di bidang politik yaitu Sekretaris Kesbangpol Kaltim Miftahurrizqa, Ketua Bawaslu Kaltim Hari Darmanto, Komisioner KPU Kaltim Abdul Qayyim serta Akademisi Universitas Mulawarman Anwar Alaydrus.

Ditanya mengenai praktik politik uang, Hari Darmanto mengatakan Bawaslu Kota Samarinda hingga hari ini belum menemukan bukti terkait praktik politik uang di Samarinda.

“Kami dari Bawaslu sampai saat ini belum menemukan bukti terkait praktik politik uang. Dan kami akan terus mengawasi dan menindak terhadap praktik politik uang yang termasuk ke dalam pelanggaran politik ini,” ujar Hari.

Ia juga menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang tidak mau menjadi saksi pemilu karena takut akan diteror oleh pihak partai politik. Hari mengatakan bahwa hal tersebut sangat disayangkan mengingat partisipasi masyarakat juga dibutuhkan dalam pemilu itu sendiri.

“Saya mengharapkan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pemilu, terutama pilkada yang didepan mata ini,” jelasnya.

BACA JUGA :  GAPU Berau Komitmen Perangi Politik Uang Jelang Pilkada 2024

Di sisi lain, Abdul Qayyim menjawab pertanyaan dari audensi yang menanyakan terkait demokrasi yang berkualitas.

“Kalau mau demokrasi kita itu berkualitas, pemilihnya juga harus cerdas. Peserta yang mencalonkan juga harus berkualitas,” ujar Pria yang sering disapa Qayyim tersebut.

Ia mengungkapkan jika Partai Politik harus mencalonkan orang-orang yang berkualitas, calon legislatif maupun kepala daerah yang memang berkompeten. Serta penyelenggaranya pun harus berkualitas dan siap mematuhi semua aturan yang ada.

Qayyim mengaku sangat mengetahui bagaimana sulitnya menjadi penyelenggara pemilu. Ia mengatakan bahwa penyelenggara biasanya menjadi sasaran ‘empuk’ jika ada yang tidak sesuai dengan yang mereka inginkan.

Maka dari itu, Qayyim menegaskan bahwa seluruh penyelenggara TPS di Kota Samarinda harus tegas dan selalu memperhatikan tiket untuk masuk ke TPS bersangkutan.

“Tiket itu ya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sudah terdaftar di DPT online sebagai pemilih. Maka dari itu kami harapkan masyarakat untuk memperhatikan di TPS mana ia memilih, jangan sampai salah,” tutup Qayyim. (Nsa)

Related posts