AJANG Internasional Conference The 1st Borneo Islamic Research Forum atau BIRF bertemakan On Islam and Transformation in Borneo di Hotel Selyca Samarinda yang berlangsung 18 Oktober 2022, digunakan dua mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Jerina Fujiantie dan Endro S Effendi untuk memaparkan jurnal tentang “Hipnospiritual Dalam Mengatasi Kencanduan Narkoba”.
Jurnal ini disusun bersama Dr Hj Sy Nurul Syobah MSi, Ketua Program Studi Pascasarjana UINSI Samarinda. Ia dikenal aktif mendorong mahasiswa untuk menulis artikel ataupun jurnal. Ini bukan kolaborasi pertama bagi ketiganya, sebelumnya telah dihasilkan sejumlah jurnal ilmiah, yang juga dipaparkan di sejumlah forum akademik.
Adapun konferensi BIRF ini, kali pertama diselenggarakan pasca pandemi covid-19. Tak heran, kendati hujan sempat mengguyur Kota Tepian hingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan, tak menyurutkan minat peserta menghadiri event bergengsi ini. Semua kursi penuh terisi.
Forum ini menghadirkan empat pembicara, baik dalam maupun luar negeri, terdiri dari Prof Madya Dr Mohd Afandi Mat Rani dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia, kemudian Dr Nor Shahila Mansor juga dari Malaysia, tepatnya Universiti Putra Malaysia. Selanjutnya, Dr Yusrida MA dari Institut Agama Islam Negeri Pontianak dan tak ketinggalan dari UIN Sultan Aji Muhmammad Idris Samarinda, Prof Alfitri MAg, LLM, PhD yang juga Ketua LP2M UINSI Samarinda.
Melanjutkan soal hipnospiritual, dijelaskan merupakan salah satu alternatif terapi dalam mengatasi kencanduan seseorang pada narkoba. Penelitian ini beranjak pada tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Kaltim yang masuk peringkat 10 besar nasional. Tentunya ini bukan prestasi yang membanggakan, justru mengundang keprihatinan, karena penggunanya justru dari kalangan usia produktif.
“Jadi ini merupakan hipnoterapi kepada pengguna atau pecandu narkoba, dengan memodifikasi pikiran bawah sadarnya untuk meniadakan rasa candu terhadap narkoba. Sementara proses hipnospiritual memasukkan nilai-nilai spiritual atau agama terhadap klien,” papar Jerina tanpa didampingi Endro, karena berhalangan hadir, lantaran masih menyelesaikan tugas di luar Samarinda.
Diharapkan melalui jurnal ini bisa menambah khasanah keilmuan, khususnya sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi kencanduan narkoba, sehingga para korban bisa terlepas dari jerat narkoba. Terlebih narkoba telah menjadi musuh bersama, karena dampaknya bukan saja merusak fisik sesorang, namun juga mental.
Terpisah, Ketua Program Studi Pascasarjana KPI UINSI Samarinda Sy Nurul Syobah berharap, akan semakin banyak mahasiswa yang melakukan penelitian dan membuat jurnal-jurnal yang bisa dipresentasikan dalam konferensi semacam ini. “Semoga makin banyak lagi lahir karya-karya ilmiah yang bukan saja menarik, namun juga bermanfaat buat masyarakat maupun bagi daerah,” asanya. (*)