Kompak.id, Samarinda – Bencana longsor dan banjir terjadi di Kota Samarinda,Rabu (14/9/2022). Hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi mulai pukul 01.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA , menjadi penyebab terjadinya bencana tersebut.
BPBD Samarinda, TNI – Polri dan relawan kemanusian dikerahkan untuk mengevakuasi korban banjir. Seorang warga Burhanuddin (45), dilaporkan meninggal dunia tertimbun longsor, beberapa warga terpaksa dievakuasi karena rumah mereka terendam hingga sedada orang dewasa atau 1,5 meter dan beberapa fasilitas milik warga seperti kendaraan roda dua dikabarkan hanyut dibawa banjir yang cukup deras.
“Untuk longsor ada 23 titik, satu kejadian longsor terparah terjadi di Jalan Pelita IV RT 13 kelurahan Sambutan. Satu orang warga, Burhanuddin, ditemukan meninggal dunia setelah rumah yang dijaga ambruk diterjang longsor,” kata Koordinator Pengawas Bencana BPBD Samarinda, Nanang Arifin kepada Kompak.id
Kemudian, Jenazah korban Burhanuddin berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.00 Wita oleh warga, PMI dan relawan kemanusiaan. Proses evakuasi yang berjalan efektif kurang lebih satu jam.
“Informasi yang diterima Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit,” terangnya
Opsnal Relawan kemanusiaan Forum Masyarakat Peduli (FMP) Samarinda, Gurniansyah menyebutkan dirinya menerima laporkan dari anggota FMP di beberapa Kecamatan air meluap sejak pukul 04.00 WITA di daerah Lempake Tepian, Jalan Siti Aisyah dan beberapa titik lainnya di Samarinda.
“Pagi kami sudah melakukan pemantuan dan beberapa Jalan di Samarinda sudah terjadi banjir yang sangat dalam dan informasi yang kami himpun ada 4 kendaraan roda dua hanyut terbawa banjir. Kami memperkirakan air dari 20 cm hingga 60 cm pada banjir kali ini,” sebutnya
Untuk diketahui, berdasarkan data BPBD Samarinda mencatat ada 35 titik jajalan yang terendam banjir termasuk pemukiman penduduk. 23 titik tanah longsor di 6 Kecamata. Dan banjir ini juga membuat kemacetan yang cukup parah arah dari Samarinda menuju bandara. (Oke)