SAMARINDA – Sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Berau, para wartawan diberikan pembekalan melalui kegiatan Workshop Jurnalistik dirangkai dengan Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Berau, kegiatan berlangsung selama tiga hari, di Tanjung Redeb dan di Pulau Maratua, sejak Selasa (18/10) tadi.
“Selain diberikan pembekalan melalui workshop, kegiatan juga dirangkai dengan orientasi lapangan di Pulau Maratua,” sebut Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Berau, Ima Rosita, melaporkan kegiatan ini di depan Bupati Berau Sri Juniarsih.
Hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut Asisten III Sekkab Berau Ir H Maulidiyah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Berau Taupan, serta para pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Berau. Sementara narasumber sekaligus penguji yang dihadirkan adalah Ketua PWI Kaltim, Endro S Efendi, Ketua Kalsel Zainal Helmi, serta Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalsel Faturrahman.
Bupati Berau Sri Juniarsih saat membuka kegiatan ini berharap, para wartawan di Berau bisa memberikan dukungan terhadap pembangunan di Berau. “Semoga wartawan objektif, bisa memberitakan apa yang benar-benar terjadi di Berau,” sebutnya.
Hal itu, kata dia, akan sangat penting karena keberadaan pers sebagai pilar demokrasi keempat. “Tanpa dukungan media, apa yang dilakukan Pemkab Berau, tidak akan diketahui masyarakat,” sebutnya.
Ia berharap, para wartawan bisa mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik. Sehingga kualitas pemberitaan dan perilakunya bisa semakin meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung pembangunan di Berau.
Sebelumnya, Ketua PWI Kaltim, Endro S Efendi menyambut baik kegiatan yang digagas Pemkab Berau melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan. “Ini bukti bahwa Pemkab Berau peduli kepada wartawan guna meningkatkan kualitasnya,” sebutnya.
Endro juga mengingatkan, para wartawan agar selalu bekerja sesuai kode etik jurnalistik sesuai dengan Undang-undang Pers. Ia berharap, melalui uji kompetensi yang dilakukan, bisa mengukur kemampuan wartawan di daerah ini.
“Kalau ada wartawan yang tidak bekerja profesional, tidak mematuhi kode etik jurnalistik, silakan laporkan ke kami,” tegas Endro. Tentunya, kata dia, harus disertai dengan bukti.
Terakhir, ia berharap, wartawan bekerja sesuai dengan koridor. “Bukan malah ikut-ikutan bermain koridoran,” tegasnya.
Selain kegiatan pelatihan, juga dirangkai dengan Uji Kompetensi Wartawan yang diikuti 16 orang, masing-masing 12 jenjang muda, dan 4 orang mengikuti jenjang madya. Usai uji kompetensi wartawan, para wartawan juga diajak orientasi lapangan di Pulau Maratua. (*)