Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA DPRD KALTIM POLITIK

Dua Ratusan Warga Sabintulung Antusias Ikuti Sosialiasai Kebangsaan Reza Fachlevi

Sosialisasi wawasan kebangsaan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi di Desa Sabintulung Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (4/3/2023) malam.

Kompak.id, Tenggarong – Sosialisasi wawasan kebangsaan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi kali ini tidak seperti umumnya. Sosialisasi yang berlangsung di Desa Sabintulung Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar) pada Sabtu (4/3/2023) malam itu dihadiri lebih dari 200-an orang.

Kehadiran warga desa tidak tertampung di gedung, sehingga warga harus mengikuti sosialiasi di luar gedung, mendengarkan materi yang disampaikan sejumlah narasumber.

Antusiasme warga Desa Sabintulung tersebut diakui Kepala Desa Sabintulung, Arta. Menurutnya kehadiran ratusan warga menjadi penanda, bahwa kehadiran Akhmed Reza Fachlevi dengan kegiatannya memang dinantikan warganya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sangat antusias mengikuti kegiatan Bapak Akhmed Reza Facvhlevi,” ucap Arta di hadapan warganya.

Pun demikian, Arta menyampaikan terima kasihnya kepada politisi muda Partai Gerindra tersebut yang berkegiatan di Desa Sabintulung.

“Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Reza yang sudi berkunjung ke desa Sabintulung dalam rangka silaturahmi, sekaligus sosialisasi wawasan kebangsaan. Harapan kami ini menjadi manfaat bagi masyarakat,” kata Arta melanjutkan.

Kehadiran Akhmed Reza di Sabintulung memang untuk kali kedua. Tapi kata dia, kehadiran sebelumnya tidak dalam tugas kedewanan. Namun, tablig akbar bersama KH Zhofaruddin atau Guru Udin di Masjid At Taqwa.

“Bahwa Bapak Reza Fachlevi ini kedua kalinya datang ke Desa Sabintulung, yang pertama waktu mendampingi Guru Udin. Kedua kali ini dijadwalkan berkunjung,” sambung Arta.

Merespons antusiasme warga, Akhmed Reza Fachlevi menegaskan, kedatangannya kali ini merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara. Meski pada Pimilu Legislatif 2019 lalu, diakuinya tidak ada warga Sabintulung yang memberikan dukungan kepadanya.

“Tapi alhamdulillah saya sudah realisasikan aspirasi dari Bapak dan Ibu sekalian, yakni bantuan mebel untuk SDN 016, juga untuk kantor desa, dan laptop untuk desa,” ungkap Reza yang disambut tepuk tangan warga.

BACA JUGA :  Erni Johan Nilai Program Baru Kementan Harus Sesuai Daerah Tempat Aplikasinya

Dalam kesempatan itu juga, Reza menyerahkan bantuan perlengkapan sepak bola untuk karang taruna setempat. Terkait dengan sosialisasi wawasan kebangsaan, Reza berharap warga Desa Sabintulung terus mengokohkan rasa persatuan dan kebangsaan.

“Wawasan kebangsaan ini diselenggaran oleh DPRD Kaltim. Karena akhir-akhir ini kita rasakan terjadi krisis kebangsaan. Saya berharap dengan IKN di Kaltim, masyarakat kita di sini dapat meningkatkan persatuan. Saya percaya semangat menjaga daerah lebih kuat,” kata Reza melanjutkan.

Bahkan politisi yang dikenal kerab berkeliling dari desa ke desa menjumpai warga di Kutai Kartanegara itu menegaskan, saat ini dirinya tengah menyoal 16 ribu tenaga kerja yang akan bekerja membangun infrastruktur IKN. Ia ingin masyararakat di Kaltim terlibat menjadi tenaga kerja membangun IKN.

“Saya menyoroti IKN terkait tenaga kerja, ada 16 ribu tenaga kerja. Otorita IKN dalam menggunakan tenaga kerja tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” tegas Reza menambahkan.

Sosialisasi wawasan kebangsaan untuk warga Desa Sabintulung diperkaya oleh dua narasumber. Pertama, Ridwan Idris dari Unit Layanan Strategis Badan Kajian Pancasila dan Kenegaraan (ULS BKPN) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Kedua dari Babinsa Tenggarong, Sagala. Keduanya menyampaikan pentingnya mengamalkan dan menjaga nilai-nilai Pancasila. Terutama yang telah berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat.

“Memahami Pancasila tidak mesti hafal butir-butir Pancasila, hafal simbol-simbolnya.
Cukup gotong-royong, saling menghormati, saling menghargai dan saling menolong itu sudah Pancasialais. Misalnya Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Itu maksudnya memperlakukan orang atas dasar kemanusiaan. Bukan atas dasar suku atau golongan,” tutur Ridwan. (*)

Related posts