Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA DPRD KALTIM EKONOMI DAN BISNIS

Dua Perusahaan Tiongkok Beroperasi, Ketua Komisi IV: Ingat Pekerja Lokal dan CSR

Gubernur Kaltim Isran Noor mersemikian beroperasinya pabrik semen PT Kobexindo Cement atau semen Singa Merah di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur dari Tiongkok, Rabu 23 Agustus 2023.

Kompak.id, Samarinda – Perpindahan ibu kota Negara ke Kalimantan Timur benar-benar berdampak secara signifikan. Provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini terus menjadi tujuan investor. Tentu ini menjadi kabar baik. Namun, masuknya investasi ke Kalimantan Timur diharapkan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi daerah, juga dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Per Mei 2023, pengangguran di Kalimantan Timur tercatat sebanyak 123,06 ribu orang atau turun -6,43 ribu orang. Sementara jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Februari 2023 sudah mencapai 1.932.030 orang, naik 20.109 orang bila dibanding Februari 2022 lalu. BPS mencatat penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur mencapai 1.808.972 orang, meningkat sebanyak 26.537 orang dari Februari 2022. Mereka sebagian besarnya bekerja di sektor transportasi dan pergudangan dan sisanya di sektor industri pengolahan.

Baru-baru ini Gubernur Kaltim Isran Noor mersemikian pabrik semen PT Kobexindo Cement atau semen Singa Merah di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang yang dibangun oleh investasi Hongshi Holding dari Tiongkok pada Rabu 23 Agustus 2023. Tidak menunggu lama, gubernur kembali meresmikan pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara pada Selasa 19 September 2023. Pabrik smelter nikel ini diklaim sebagai yang pertama di Pulau Kalimantan dengan telah menghabiskan investasi senilai Rp5 triliun. Pabrik ini akan mengolah sekitar 4.5 juta ton nikel, dan 2 juta ton baja.

Mengalirnya investasi ke Kalimantan Timur tersebut harus dipastikan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Hal itu ditegaskan Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi. Ia ingin semua pihak yang terkait dapat mengawal kehadiran investor asal Tiongkok ke Kalimantan Timur.

“Kita ingin investasi ini benar-benar membawa perubahan mendasar bagi kesejahteraan masyarkat Kalimantan Timur. Satu sisi kepentingan investor terjaga dan kesejahteraan masyarakat sekitar menjadi lebih baik,” ungkap Reza Fachlevi ketua komisi yang membidangi di antaranya ketenagakerjaan kepada media ini, Kamis (21/9/2023).

BACA JUGA :  PT Pertamina Hulu Mahakam Lakukan Kunker ke Dinas Lingkungan Hidup Kaltim

Seperti beroperasinya pabrik smelter PT KFI itu yang diklaim telah merekrut sekitar 1.700 pekerja lokal. PT KFI menargetkan selama lima tahun ke depan akan mempekerjakan 10.000 orang. Perusahaan memproyeksikan sampai dengan September tahun ini dapat mempekerjakan 2000 orang.

“Jadi komitmen perusahaan ini yang harus didampingi, agar terealisasi seperti yang ditargetkan. Bahwa masyarakat perlu pekerjaan dan investor ingin ada profit harus berjalan harmonis. Tugas pemerintah memastikan dua kepentingan tersebut berjalan dengan baik, bukan hanya pemilik modalnya,” kata Reza menjelaskan.

Sebagai legislator yang mewakili masyarakat Kutai Kartanegara, politikus muda itu juga mengingatkan tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Ia tidak memungkiri banyak perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Timur belum menjalankan kewajibannya soal penyaluran CSR secara tepat dan transparan.

“Selain wajib mempekerjakan masyarakat setempat, perusahaan lokal maupun asing memiliki kewajiban yang sama yaitu tanggung jawab sosial itu. CSR ini bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat yang diatur dalam undang-undang. Kan kita sepakat menghadirkan insvestor yang memberikan keuntungan dan kemajuan bagi daerah, bukan sebaliknya,” sambung Reza menambahkan.

Sebelumnya, Gubernur Isran Noor juga menyampaikan informasi kehadiran investor Tiongkok lainnya untuk membangun smelter baru di Kutai Kartanegara selain di Pendingin.

“Polisilica namanya. Jadi, Pak Presiden Jokowi akan berangkat ke Cina, mungkin minggu depan. Untuk juga membahas industri itu karena bahan baku kita di Kutai Kartanegara ini banyak sekali, pasir silica untuk bahan bakunya. Itu macam-macam. Ada untuk kaca atau untuk pembungkus industri tenaga surya,” ujar Isran Noor saat meresmikan pabrik smelter nikel PT KFI di Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Selasa (19/9/2023). (*)

Related posts