SAMARINDA – Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, Program S1 Pemerintahan Integratif (PIN) Universitas Mulawarman bersama Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim, menggelar diskusi panel di Lantai 4 Rektorat Universitas Mulawarman Samarinda, Rabu (26/7) tadi. Diskusi panel tersebut bertema, “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi. Hadir dalam pembukaan kegiatan, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul DR HM Noor MSi, serta Ketua Program Studi S1-PIN Budiman SIP MSI dan Ketua IPPRISIA Kaltim Marliana Wahyuningrum SE MM.
Ada 4 narasumber dihadirkan masing-masing Fasilitator Perlindungan Anak Kaltim Siti Khodijah SE MSi, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kaltim Drs H Sumadi MSi, Fasilitator Perlindungan Anak Samarinda H Sahidin Ahmad Ssos MSi, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim sekaligus trainer IPPRISIA Kaltim, Endro S Efendi, SE CHt CT CPS CME. Diskusi panel dipandu moderator DR Insan Tajuli Nur SH MH.
Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan, kecerdasan setiap anak berbeda. Untuk itu, setiap orang tua harus mampu menggali potensi kecerdasan setiap anak.
“Tugas orang tua sebagai pemerintah, guru, dosen, dan tenaga pengajar, memastikan seluruh anak bisa diakomodir semua tipe kecerdasannya,” sebutnya. Dikatakan, sekolah diingatkan tidak boleh dibangun tanpa menyiapkan guru kompeten.
“Termasuk sekolah menyiapkan alat musik dan alat olahraga,” pesannya. Sebab tidak semua anak memiliki kecerdasan akademik. Ada kecerdasan lain yang juga perlu digali. “Karena itu, tiap anak yang naik kelas sepatutnya diberikan penghargaan. Penghargaan sangat penting,” sambungnya.
Ia mengajak para pendidik memberikan penghargaan berdasarkan kemampuan anak. Karena kata dia, sejatinya tidak ada anak tidak pintar. “Semua anak pintar dengan berbagai kecerdasan masing-masing. Yang bodoh adalah orang tua yang tidak bisa menemukan potensi anak atau muridnya,” ulasnya.
Wagub juga mengingatkan agar orang tua tak perlu galau jika anak tidak berprestasi. “Poinnya, tidak hanya perlindungan anak dari kekerasan tapi juga melindungi potensi anak agar terfasilitasi dengan baik,” tutur Hadi yang mengaku sedang menulis buku “Seni Mendidik Anak dengan 8 Sentuhan”.
“Mari sentuh anak dengan hati. Cintai semua anak didik. Semua anak Indonesia harus dianggap sebagai anak karena mereka yang akan menggantikan kita. Anak akan meneruskan kebaikan orang tuanya. Pastikan mendidik anak dengan penuh cinta dan kasih sayang,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Hadi Mulyadi juga bercerita pengalamannya menjadi guru dan dosen. Tak hanya itu, orang nomor dua di Kaltim ini juga sempat membacakan dua puisi yang disambut aplaus meriah dari seluruh peserta yang hadir. Puisi soal anak itu, dibawakan dengan penuh penghayatan.
Sebelumnya, ketua panitia, Violeta, SE yang juga Koordinator Bidang Organisasi IPPRISIA Kaltim sekaligus Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Samarinda, juga menyampaikan laporan. Ia menyebutkan, kegiatan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 ini adalah implementasi perjanjian kerja sama antara Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Provinsi Kalimantan Timur dengan Program Studi S1-PIN Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poiltik Universitas Mulawarman dalam bentuk penyelenggaraan Diskusi Panel.
“Salah satu kelompok sangat rentan yaitu kelompok anak-anak. Diskusi ini bentuk kepedulian dalam mengupayakan terpenuhinya hak-hak anak, terlindungi dari berbagai tindak kekerasan, dapat tumbuh serta berkembang secara optimal serta terpenuhinya hak partisipasi anak dalam ikut serta membangun bangsa dan negara,” bebernya.
Kegiatan ini melibatkan lembaga pemerintah dan lembaga sosial masyarakat antara lain aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Kota Samarinda, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Samarinda, Tenaga Kerja Sosial Kemasyarakatan (TKSK) Kota Samarinda, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kalimantan Timur. Ada pula berbagai organisasi perempuan di provinsi Kalimantan Timur dan Kota Samarinda serta Mahasiswa S1-PIN FISIP Universitas Mulawarman. (*)