Kompak.id,Samarinda – Puluhan warga RT 22, 41, dan 44 Kelurahan Bukuan memanfaatkan masa reses anggota DPRD Samarinda, Anhar, untuk menyuarakan keresahan lama soal krisis air bersih. Pertemuan digelar Selasa malam (20/5/2025) di halaman Posyandu RT 41, Rawa Makmur.
Dalam dialog terbuka itu, warga menyampaikan keluhannya perihal kesulitan akses air bersih yang telah mereka alami sejak dekade 1990-an. Kondisi ini, kata mereka, belum juga berubah meski pembangunan kota terus berjalan.
Menanggapi keluhan tersebut, Anhar menyebut, klaim pemerintah mengenai cakupan 90% akses air bersih di Samarinda tidak sesuai kenyataan.
“Sudah puluhan tahun warga Bukuan berjuang untuk air bersih. Ini ironi besar mengingat APBD kita triliunan rupiah,” tegas Anhar.
Politisi vokal ini juga menilai reses bukan sekadar ajang seremonial, melainkan momentum penting untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah.
Ia mendesak agar pembangunan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, bukan sekadar proyek fisik.
“Sudah waktunya pemerintah memprioritaskan hak dasar rakyat. Kami akan kawal ini sampai tuntas,” ujarnya.
Warga berharap pertemuan ini membawa perubahan nyata, bukan hanya janji-janji di atas kertas.
Mengakhiri pertemuan, Anhar menyampaikan pesan optimis.
“Kalau suara rakyat benar-benar dijadikan acuan, bukan mustahil Samarinda akan lebih adil untuk semua. Karena esensi pembangunan adalah memanusiakan manusia,” tutupnya.