Kompak.id, Samarinda – Sebagai sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan (SMK PK), SMKN 5 Samarinda perkuat relasi dan kerja sama industri. Tujuannya tak lain meningkatkan pembelajaran berbasis proyek riil yang menekankan pada praktik kejuruan. Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 5 Samarinda Dwi Susilowati.
“Kerja samanya tidak sebatas MoU tapi menyeluruh. Seperti penyelarasan kurikulum, magang industri siswa dan guru yang diterapkan setiap tahun. Sampai hasilnya nanti di teaching factory,” ucapnya kepada media ini, Selasa, (30/8/2022).
Ia melanjutkan, ini merupakan tahun kedua SMKN 5 Samarinda berstatus PK sejak diterimanya tahun lalu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek). Untuk itu peningkatan kualitas dan kerja sekolah maupun murid terus didorong melalui model pembelajaran yang sesuai kompetensi dan kebutuhan kerja (teaching factory).
Sementara itu, lanjut Dwi, kesejahteraan sosial menjadi model pembelajaran teaching factory yang dijalankan SMKN 5 Samarinda saat ini. Model pembelajaran itu berupa penyedia jasa pengasuh atau perawatan bagi orang lain (caregiver). Menurutnya program itu membantu mengatasi kepedulian terhadap orang lanjut usia (lansia). Pasalnya lansia kerap terabaikan seiring aktivitas yang dijalankan anak.
“Karena di Samarinda belum ada jadi kita coba menginisiasi. Bayangkan banyak orang yang sibuk bekerja sampai orang tuanya tidak diperhatikan bahkan sakit-sakitan. Maka itu kami hadir memberikan solusi, melalui jasa caregiver,” tuturnya.
Alhasil, lanjut Dwi, program itu diminati sebagian masyarakat. Sehingga ia mencoba menambah jumlah caregiver. Namun proses seleksi juga diperhatikan agar memenuhi standar kompetensi kerja.
“Alhamdulillah kita sudah menyalurkan 2 anak merawat konsumen yang sakit struk dirumah (homecare). Selanjutnya kita tambah SDM nya lagi untuk magang disana,” bebernya.
SMK yang berlokasi di Jalan M. Yamin Kelurahan Kecamatan bekerja sama dengan Rukun Senior Living Bogor. Untuk itu, pengalaman dan ilmu yang didapat digali melalui prosesi magang. Selain itu, SMKN 5 berkeinginan membukan Rukun Senior Mini di Samarinda. Tetapi upaya tersebut terkendala dengan fasilitas sekolah. Meski begitu penyempurnaan terus dilakukan agar dapat merealisasikan pembangunannya.
“Mulai dari sekarang kita siapkan dan benahi yang kurang. Sementara yang sudah jalan homecare, yang lainnya menyusul seperti daycare. Insyallah kita realisasikan secara bertahap,” tutupnya. (*/Adv)