Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL PERPUSDA KALTIM

Ruang Perpustakaan SMAN 8 Samarinda Terkendala Lahan

Kompak.id, Samarinda – Perpustakaan SMAN 8 Samarinda diakui belum maksimal perihal sarana dan prasarananya, ditempatkan di gedung yang sama dengan ruang kelas, ruang perpustakaan masih dinilai kurang sebagai sarana kegiatan literasi. Kepala SMAN 8 Samarinda, Nurhayati menilai perpustakaan sekolah tempatnya mengabdi masih kurang dalam hal sapras elektronik, juga memiliki ruangan yang kecil akibat keterbatasan lahan.

“Untuk sapras barang atau gedung, kita punya semua cuma memang sederhana saja,” ungkap Nurhayati, Senin (7/8/2023).

Tidak memiliki gedung sendiri, Nurhayati membeberkan Perpustakaan SMAN 8 Samarinda hanya berbentuk dan berukuran ruang kelas saja, dan memang bersatu dengan sekolah. Terbersit untuk mengajukan pembangunan gedung perpustakaan terpisah, dirinya mengaku pihaknya terbentur realita terkait tempat yang terbatas bahkan dapat dikatakan tidak ada lahan untuk pembangunan gedung baru.

“Sementara untuk pengajuan gedung baru harus ada foto lahan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, opsi renovasi juga kerap dipikirkannya, tetapi pertimbangan tidak adanya tempat perpustakaan sementara selama kegiatan renovasi juga menjadi hambatan.

Selain itu, Nurhayati menjelaskan meskipun Perpustakaan SMAN 8 Samarinda direnovasi, juga tidak dapat membuatnya menjadi semakin besar karena memang sudah sangat mentok dan tidak bisa ditambah lagi.

BACA JUGA :  Pemkot Samarinda Harapkan Generasi Unggul Dengan Dibangunnya Pesantren

“Jadi memang serba salah, karena renov itu kan tidak sebentar butuh waktu berbulan-bulan,” jelas Nurhayati.

Lebih lanjut, Nurhayati membahas kelengkapan buku paket, menurutnya buku paket di sekolahnya dapat dikatakan lengkap karena dapat memenuhi kebutuhan siswa dan siswa masing-masing dipinjamkan 1 buku di setiap pelajaran untuk dipegang selama 1 semester.

Selain buku paket yang lengkap, buku penunjang juga dapat dikatakan mumpuni, dan selain diletakkan di Perpustakaan juga diletakkan di lemari guru untuk mempermudah akses guru untuk memakainya.

“Jadi sewaktu guru nanti mengajar, bisa bawa beberapa aja ke kelas untuk menguatkan,” tukas Nurhayati. (Adv/Ain/DPK Kaltim)

Related posts