Kompak.id, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) mengkampanyekan penggunaan pembayaran digital (Qris). Sosialiasisasi tersebut berlangsung saat dibukanya pasar Ramadan Kota Samarinda di halaman GOR Segiri Kota Samarinda.
Wali Kota Samarinda H Andi Harun mengatakan, program Qris pelan-pelan akan berjalan di Kota Samarinda jika semua orang konsisten dalam menggunakannya.
“Tadi saya beli makanan semuanya bayar pakai Qris, termasuk juga parkir mulai kami penerapan dengan menggunakan Qris, di area dalam pasar Ramadan sudah bisa tinggal di luar coba kita praktikkan juga,” ungkapnya.
Wali Kota melanjutkan, sistem Qris merupakan sistem baru yang memerlukan waktu untuk tersebar secara menyeluruh.
“Kalau tidak bisa 100% paling tidak 90%, karena berat juga untuk 100% karena memang baru dimulai, tapi dengan digunakannya Qris di pasar Ramadan ini adalah pertanda kalau kita bisa, hanya tinggal kita mau atau tidak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Tim Sistem Pembayaran BI Kaltim Aswin Gantina menyebutkan program Qris juga bekerja sama dengan Bankaltimtara dalam pengadaannya.
“Jika ada pedagang yang belum menggunakan Qris, yang penting mereka punya rekening di bank Kaltimtara nanti akan dibuatkan Qrisnya, itu sangat mudah dan cepat,” sebutnya.
Lebih lanjut, Aswin Gantina menyebutkan, masyarakat akan menerima banyak keuntungan dengan menggunakan Qris. Karena tidak perlu bawa uang tunai, tidak repot dengan kembalian, bayar bisa sesuai nominal, juga dihindarkan dari potensi mendapat uang palsu atau lusuh.
“Ini yang coba kami fasilitasi agar transaksi non tunai lebih digunakan di sini,” ucapnya.
Dalam acara itu, terdapat sejumlah hadiah yang dipersiapkan oleh BI agar masyarakat baik pedagang maupun pembeli makin tertarik menggunakan Qris.
“Akan ada pengundian hadiah di setiap hari Minggu, jadi untuk masyarakat yang telah melakukan transaksi minimal 25 ribu menggunakan Qris bisa ikutan undian dengan hadiah beragam seperti rice cooker, TV, sepeda dan lain-lain dengan total hadiah sampai 50 juta rupiah. Selain itu masyarakat dan penjual yang transaksinya paling banyak juga akan diberikan reward,” jelas Aswin Gantina mengakhiri.
Sistem pembayaran di pasar Ramadan Kota Samarinda 2023 belum sepenuhnya menggunakan Qris, masyarakat tetap dapat menggunakan uang tunai. (Adv/Ain)