Kompak.id, Samarinda – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan secara nasional oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur memastikan tidak akan menghentikan program-program strategisnya. Penyesuaian anggaran dilakukan secara selektif agar tidak mengganggu layanan inti, terutama pembinaan atlet dan pelaksanaan event olahraga.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menyampaikan bahwa langkah efisiensi difokuskan pada pengurangan kegiatan yang dianggap tidak esensial, seperti perjalanan dinas dan rapat luar kantor.
“Penyesuaian anggaran kami arahkan pada kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap pelayanan inti, seperti perjalanan dinas dan pertemuan di hotel,” ujar Agus Sabtu (24/5/2025).
Meski dilakukan pemangkasan, Agus menegaskan bahwa sejumlah program prioritas tetap berjalan sesuai rencana. Fokus utama Dispora tetap pada pengembangan prestasi atlet melalui pelatihan, kompetisi, dan penguatan ekosistem olahraga daerah.
Program-program prioritas yang tetap dilanjutkan antara lain pembinaan atlet muda melalui lembaga pelatihan resmi serta partisipasi Kalimantan Timur dalam sejumlah ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), hingga turnamen Piala Gubernur.
“Program pembinaan atlet tetap menjadi prioritas utama dan akan kami jalankan secara konsisten,” tegas Agus.
Terkait kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Agus menjelaskan bahwa sejak pengelolaan Hotel Atlet diserahkan kepada Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS), Dispora kini fokus pada pemanfaatan aset lain yang masih berada dalam kewenangannya, seperti penyewaan gedung dan aula di kompleks GOR Kadrie Oening.
“Saat ini kami mengelola penyewaan fasilitas seperti gedung dan aula di kawasan GOR, karena pengelolaan Hotel Atlet sudah bukan menjadi kewenangan kami,” jelasnya.
Melalui penyesuaian yang terukur ini, Dispora Kaltim berharap tetap mampu menjaga keberlanjutan program pembinaan atlet, sekaligus mendukung kebijakan efisiensi nasional tanpa mengorbankan kualitas layanan publik dan target prestasi olahraga daerah.