Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL PERPUSDA KALTIM

Melanjutkan Perjuangan Literasi dan Tertib Arsip, Salah Satu Pengamalan Pancasila

Muhammad Syafranuddin

Kompak.id, Samarinda – Momentum peringatan hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni di setiap daerah mengadakan peringatan. Antara lain dengan upacara. Demikian juga yang dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (1/6). Upacara peringatan hari lahirnya Pancasila digelar ditingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Tak mau ketinggalan momen tersebut walaupun hari libur, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, H.Muhammad Syafranuddin, mengikuti upacara memperingati lahirnya falsafah negara Indonesia yang dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Dr. H. Isran Noor, berlangsung dengan khidmat.

“Nilai-nilai pancasila selalu dekat dengan kita. Menjadi tolak ukur kita pula dalam bekerja. Sesuai sila ketiga, kita bisa bersatu meningkatkan nasionalis kita untuk Kaltim dan Indonesia berdaulat,” jelas Muhammad Syafranuddin saat ditemui seusai kegiatan tersebut, Kamis (01/06/2023).

Ia juga menghubungkan nilai-nilai pancasila dengan semangat DPK Kaltim dalam terus melanjutkan perjuangan pencerdasan bangsa melalui literasi dan tertib arsip. “Dari pejuang-pejuang kita dahulu kita bisa berjuang dengan program kita saat ini untuk generasi selanjutnya. Satu buku dapat membuka pikiran, satu arsip dapat menjembatani masa lalu, masa kini dan masa depan,” ucap Ivan panggilan akrab Muhammad Syafranuddin.

Ivan memahami benar fungsi dinas yang dipimpinnya dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila. “Saya sangat berharap generasi penerus sekarang. Ayo baca buku sejarah untuk membuka wawasan kita, bagaimana Pancasila itu dilahirkan, bagaimana bangsa ini menjadikan Pancasila sebagai nilai-nilai dasar berbangsa,” jelasnya.

BACA JUGA :  SMKN 9 Samarinda Manfaatkan Event Kaltim Fest Sebagai Ajang Memamerkan Produk Olahan Sendiri

M. Syafranuddin menjelaskan bahwa Istilah Pancasila telah dikenal sejak abad ke-14, tepatnya ketika masa kerajaan Majapahit. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Panca memiliki arti lima dan sila berarti asas atau dasar.

Ketika sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) berlangsung, para anggota BPUPKI mendiskusikan tema dasar negara. Sidang pertama dilakukan selama lima hari. Lalu, ketika rapat pada 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan dasar negara berupa Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, serta Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian pada 1 Juni 1945, Soekarno (Bung Karno) mengutarakan gagasan dasar negara yang disebut dengan Pancasila. Saat itulah, Pancasila lahir. “Ketika itu, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka yang dinamai Pancasila. Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni sila pertama Kebangsaan, sila kedua Internasionalisme atau Perikemanusiaan, sila ketiga Demokrasi, sila keempat Keadilan Sosial, lalu sila kelima Ketuhanan yang Maha Esa. Itu yang kita lihat dari buku sejarah dan generasi penerus harus mengetahui itu. Lewat mana? tentu lewat membaca,” ucap M. Syafranuddin. (ADV/DPK KALTIM)

Related posts