Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DINAS PENDIDIKAN KALTIM

MAN 2 Samarinda Dijuluki Sekolah Adiwiyata Mandiri

Kompak.id, Samarinda – MAN 2 Samarinda tergolong sekolah yang getol dalam menggalakkan program adiwiyata, terbukti dari banyaknya pohon disekitar sekolah, juga dilengkapi dengan adanya hidroponik dan green house sebagai salah satu program adiwiyata, adiwiyata MAN 2 sendiri telah mendapat kategori sebagai adiwiyata mandiri karena keseriusannya dalam mengelola lingkungan di sekitar sekolah.

“MAN 2 ini telah meraih adiwiyata tertinggi yakni adiwiyata mandiri,” ucap Waka Humas MAN 2 Samarinda, Usman, Senin (31/7/2023).

Usman menjelaskan adiwiyata terdiri dari beberapa tingkatan dimulai dari adiwiyata kota, provinsi, nasional dan terakhir mandiri, diberikannya gelar adiwiyata mandiri kepada MAN 2 Samarinda oleh pemangku kebijakan pusat karena telah membimbing 2 sekolah lain untuk juga menjadi sekolah adiwiyata.

“Yang dibimbing MAN 2 itu itu An-Nur dan Mujahidin, sehingga kami bisa meraih gelar adiwiyata mandiri tadi,” lanjut Usman.

Usman mengungkapkan untuk sampai ke tahap ini, pihaknya memerlukan waktu yang lumayan lama, untuk gelar adiwiyata mandiri sendiri didapatkan tahun 2022 lalu.

Salah satu inti dari adiwiyata adalah penghematan, baik penghematan energi dan penghematan sumber daya alam, termasuk pemanfaatan air hujan, juga bebas dari penggunaan plastik dan pembakaran sampah.

“Jadi seperti itu, kita juga termasuk kategori sekolah sehat juga, kemudian UKS nya juga memadai,” jelas Usman.

BACA JUGA :  SMA dan SMK Boarding Akan Dibangun di Mahakam Ulu

Salah satu yang termasuk dalam adiwiyata MAN 2 Samarinda adalah pengadaan green house yang berisi tanaman-tanaman yang nyaman dipandang.

Dirinya beranggapan sekolah itu kadang ada yang besar tetapi memiliki lingkungan yang tandus dan gersang, karena pihaknya tidak ingin MAN 2 Samarinda bernasib demikian, mereka mencegahnya dengan membuat green house.

“Kita isi dengan tanaman bunga yang ketika mata memandang itu rasanya sejuk, karena hijau kan lambang kesejukan,” papar Usman.

Selain green house, juga terdapat hidroponik untuk menanam sayur mayur yang dikelola oleh guru biologi, hidroponik sendiri diletakkan di dekat green house yang ada dan sejauh ini telah ditanami sawi sendok dan kangkung yang sudah sering dipanen, dengan sirkulasi air menggunakan tenaga surya bukan dari listrik.

“Hidroponik juga kerap dijadikan tempat praktikum oleh siswa,” tambah Usman.

Lebih lanjut Usman mengatakan karena proses pemutaran hidroponik juga memerlukan modal, sehingga yang ditanam akhirnya secukupnya saja, menyesuaikan dengan modal yang ada.

“Misalnya sawi berapa dan kangkung berapa, karena kan beli bibit modal perlu juga,” pungkas Usman dengan senyumnya. (Adv/Ain/Disdikbud Kaltim)

Related posts