Kompak.id, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Gerindra, G. Budisatrio Djiwandono melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai salah satu tugas pokoknya sebagai anggota MPR RI. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Samarinda dan dihadiri oleh masyarakat yang terdiri dari kelompok petani, nelayan, dan juga kelompok pemuda.
4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara dan perlu diadakan secara rutin. Budi mengatakan bahwa sosialisasi 4 pilar ini sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat lebih memahami dasar negara.
Hal itu disampaikan pada Sabtu 5 Maret 2023 di Samarinda Kalimantan Timur.
“Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar ini bertujuan memberikan pemahaman kebangsaan dalam hal ini para petani, peternak, nelayan serta pelaku usaha bidang tersebut untuk tetap berpedoman pada nilai nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI dalam menjalani aktivitas kehidupan. Tentu ini sangat diperlukan.” Ujar Budi
Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa perbedaan ras, suku, agama, dan budaya sering menjadi tantangan besar dalam menyikapinya.
“Banyak sekali ras, suku, agama, adat dan budaya yang ada di Indonesia. Jangankan se-Indonesia, di Kalimantan Timur ini saja sudah banyak sekali. Bhineka Tunggal Ika adalah pedoman kita untuk harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Saling bertenggang rasa, saling memahami, saling bertoleransi agar kita bersama dapat hidup dalam kerukunan dan kebaikan dalam membangun negara kita ini menjadi lebih baik lagi.”
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan juga bahwa para petani, peternak, dan nelayan merupakan ujung tombak pangan masyarakat. Maka itu, kolaborasi dan sinergi harus selalu kita jaga agar ketahanan pangan di Indonesia ini terutama Kalimantan Timur.
“Sebagai Anggota DPR RI/MPRI Dapil Kalimantan Timur, saya akan berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan aspirasi para petani, peternak, nelayan dan pelaku usaha bidang tersebut di Kalimantan Timur. Saya berharap kita terus sinergi dan berkolaborasi”. Tegas Budi.
Sebagai penutup, Budi menyampaikan bahwa dalam menjalani aktivitas saat ini diperlukan pendekatan 4 Pilar Kebangsaan.
“Apapun aktivitas kita, pedoman 4 Pilar Kebangsaan jangan ditinggalkan, harus terus dijalankan. Apalagi untuk generasi muda penerus bangsa, jangan mudah terjebak oleh segelintir kelompok yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan” Tutup Budi. (ADV)