Kompak.id, Samarinda – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda sampai saat ini masih menerapkan 2 Kurikulum di Sekolahnya, baik Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 karena masih ada 1 angkatan yang tersisa, dalam perjalanan transisinya MAN 2 Samarinda mempersiapkan dengan matang tenaga pengajarnya untuk menerapkan kurikulum merdeka secara utuh nantinya.
“Kurikulum kita 2 sekarang, yang kelas 12 K13, yang 11 dan 10 Kurikulum merdeka,” ungkap Waka Humas MAN 2 Samarinda, Usman, Senin (31/7/2023).
Usman melanjutkan dalam menyongsong kurikulum merdeka, MAN 2 Samarinda menggalakkan pelatihan untuk tenaga pengajar, pelatihan itu bernama In House Training (IHT) yang dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru.
“Kadang bulan juni, kadang bulan juli kita laksanakan dengan melibatkan semua guru di MAN 2 Samarinda,” tambah Usman.
Selain pelatihan yang diadakan, Usman menuturkan, pihaknya juga menghimbau kepada semua guru untuk secara aktif mengikuti pelatihan online, baik dari Disdikbud maupun dari Kemenag atau dari lembaga yang mendukung bagian kurikulum.
Setelah melakukan IHT dan pelatihan lainnya, pihaknya kemudian baru menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk Kurikulum Merdeka, sembari juga beberapa kali berkunjung dan berdiskusi kepada sekolah yang telah lebih dulu menerapkan kurikulum merdeka
“Tahun 2022 kita beberapa orang ke SMA 13 karena kebetulan mereka sudah menerapkan, jadi kita lihat dan mempelajari serta adopsi, yang kita mampu terapkan kita terapkan, yang tidak bisa yaa tidak juga,” jalas Usman.
Ditanya perihal kendala, Usman mengatakan tidak ada kendala berarti, hanya saja adaptasi yang sedikit harus dilakukan karena pembelajaran yang digaungkan oleh kurikulum merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi.
Lebih lanjut Usman menuturkan Diferensiasi maksudnya antara satu siswa dengan siswa lain meskipun dalam 1 kelas tapi prosesnya berbeda, kontennya berbeda, dan assesment nya juga berbeda, tidak seperti sebelumnya yang dalam 1 kelas sama semuanya, baik materi, alat evaluasi dan lainnya yang masih sama.
“Itu yang dituntut kurikulum merdeka, tentu guru perlu ekstra persiapannya karena biasanya menghadapi 1 kelas yang sama semua, tapi kali ini mesti menyiapkan beberapa bahan untuk 1 kelas,” tutup Usman. (Adv/Ain/Disdikbud Kaltim)