Kompak.id, Rotterdam – Kongres 88 th IFLA World Library and Information Congress 2023 di Rotterdam Belanda, yang dibuka oleh Presiden IFLA Barbara Lison pukul 10.00 Waktu Belanda dengan diikuti lebih 2.500 orang, Kamis sore, 24 Agustus 2023 berakhir dengan satu sikap semua peserta yakni memajukan perpustakaan di negara masing-masing.
“Mari kita bekerja sama, mari kita perpustakaan di Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia IFLA ke-88 di Rotterdam. Ini menjanjikan perayaan selama seminggu bagi perpustakaan, pustakawan, dan semua spesialis cabang. Kru stan dan seluruh tim Neschen Documents sangat antusias dengan acara ini!” kata Anja Zäsar, Manajer Produk Dokumen di Neschen.
Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia IFLA adalah acara terhormat yang bertindak sebagai platform bagi para profesional perpustakaan dan informasi dari seluruh dunia untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, bertukar ide, dan mendiskusikan tantangan saat ini dan tren masa depan di lapangan. Ini memberikan peluang berharga untuk jaringan, kolaborasi, dan pembelajaran. Menghadiri kongres semacam itu memungkinkan para profesional perpustakaan untuk mendapatkan wawasan tentang praktik terbaik, pendekatan inovatif, dan teknologi baru yang dapat meningkatkan layanan perpustakaan dan meningkatkan akses ke informasi.
Sejumlah peserta IFLA 2023 mengakui banyak hal yang didapat selama IFLA terutama bagi negara berkembang. Namun, semua bisa bercermin dengan Afrika Selatan yang begitu kuat dalam pengembangan keperpustakaannya.
Selain itu, beberapa negara berjuang untuk menyelamatkan literasi-literasi pentingnya termasuk naskah kuno demi diselamatkan dari kehancuran baik akibat alam maupun perang.
“Alhamdulillah, semua peserta IFLA 2023 di Rotterdam sepakat bagaimana menyelamatkan literasi yang ada, termasuk naskah kuno yang terancam rusak akibat berbagai penyebab,” sebut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim H. Muhammad Syafranuddin usai mengikuti penutupan Kongres IFLA 2023 di Gedunh Ahoy Rotterdam.
Pada kongres yang diikuti para pengelola dan pustakawan se-dunia tersebut Delegasi Kaltim dipimpin Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, didampingi Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim Muhammad Syafranuddin, Sekretaris DPK Kaltim, Deslan Nispayani, dan Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Taufik.
Namun, ujar Ivan, panggilan akrab Muhammad Syafranuddin, yang tak kalah pentingnya fasilitas perpustakaan harus disediakan dengan baik dan menjawab tantangan zaman agar minat baca masyarakat meningkat serta berkualitas.
Ivan sendiri mengakui setelah bertemu dengan sejumlah peserta dari berbagai negara diataranya negara-negara berkembang, kasus yang ada di sejumlah daerah di Indonesia juga dialami mereka.
“Banyak pihak belum memahami kehadiran sebuah perpustakaan, kasus ini tidak saja di Indonesia tetapi juga terjadi di beberapa negara berkembang sementara bagi negara maju sudah menjadi prioritas sehingga mereka berlomba untuk mengembangkan perpustakaanya,” ungkapnya.
Disinggug kesannya selama mengikuti IFLA 2023, mantan Karo Humas Setda Kaltim ini menyebutkan banyak hal yang dapat dipetik diantaranya membangun jejaring dengan pustakawan dunia.
“Kami bisa melihat bagaimana perpustakaan di sejumlah negara yang ikut menyemarakan IFLA 2023,” aku Ivan seraya menambahkan kepersetaan Kaltim di Kongres Dunia ini baru kali pertama.(ADV/DPK KALTIM)