Kompak.id, Samarinda – Persentase kekosongan guru di SMAN 1 Samarinda dilaporkan hampir tidak ada. Hal ini karena sistem di sekolah dikelola secara baik, seperti penggunaan CCTV yang berfungsi untuk memantau aktivitas belajar mengajar.
“Kalau dari CCTV ada yang kelihatan kosong jamnya, kita langsung hubungi gurunya dan tanya kenapa kelasnya bisa kosong, sehingga mudah kami mengaksesnya,” ungkap Kepala SMA 1 Samarinda, I Putu Suberata kepada Kompak.id, Kamis (14/7/2023).
Dikatakannya, guru di SMAN 1 boleh diberikan izin dengan syarat tidak pada saat jam mengajar atau waktu masuk kelasnya.
“Karena itu sudah tanggung jawab dari guru, ngajarnya juga tidak full semua mesti ada aja yang santainya, jadi jam ngajar tidak boleh dipakai keluar, Itu yang kami utamakan disini,” jelas I Putu.
I Putu melanjutkan, jika ditemukan indikasi pelanggaran kelas kosong, biasanya akan segera diselesaikan dengan memanggil guru yang bersangkutan.
“Kita ini kan diamanahi, nanti apalagi murid buka suara di luar apa kata orang gitu nah, makanya saya berharap di sini semuanya harus bertanggung jawab,” lanjut I Putu.
Jika guru dalam keadaan sakit, harus juga ada pengganti yang lain. Karena di sekolah juga banyak yang bisa menggantikan.
“Kalau tidak ada pengganti, biasanya kita barter aja jamnya jadi jamnya diambil mapel lain dulu, karena kami utamakan kekeluargaan yang tinggi, kami tidak galak, tapi harus prosedural juga, kalau kita galak, takutnya gurunya nda ikhlas juga ngajar,” pungkas I Putu. (Adv/Ain/Disdikbud Kaltim)