Kompak.id, Samarinda – Sebagai upaya meningkatkan pembinaan dan pencarian bibit atlet muda potensial, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur kembali menggelar kejuaraan bela diri khusus pelajar. Ajang ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga sebagai sarana penting untuk mengidentifikasi dan mengasah bakat pelajar di cabang olahraga pencak silat dan karate.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (29/5/2025) itu menjadi bagian dari program strategis Dispora Kaltim dalam mengembangkan potensi atlet sejak usia dini. Dengan menjaring dan mendampingi para juara muda, Dispora Kaltim menargetkan pembinaan berkelanjutan yang dapat membawa mereka ke level prestasi nasional bahkan internasional.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Saputra Sugiarta, mengatakan bahwa kejuaraan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem olahraga yang sehat dan berkelanjutan. Menurutnya, melalui kompetisi yang rutin digelar, Dispora ingin menciptakan atmosfer pembinaan yang kompetitif namun juga edukatif bagi generasi muda.
“Juara dari kejuaraan ini akan terus kami pantau dan bina secara berkelanjutan. Kami berharap mereka mampu meraih prestasi hingga ke tingkat nasional,” ujar Bagus.
Lebih dari sekadar kompetisi, kejuaraan bela diri ini juga menjadi momentum untuk memperkuat karakter pelajar melalui nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan kerja keras yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia olahraga.
Dispora Kaltim tidak hanya terfokus pada pencak silat dan karate, tetapi juga terus mendorong pengembangan cabang olahraga tradisional. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal dan sebagai bentuk pengenalan terhadap keragaman olahraga kepada pelajar di berbagai daerah.
“Kami ingin generasi muda mengenal berbagai jenis olahraga yang mungkin belum terlalu populer namun memiliki nilai budaya yang tinggi,” tambahnya.
Dengan menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup, Dispora berharap akan tercipta masyarakat yang lebih sehat dan aktif. Masyarakat pun diimbau turut memberikan dukungan agar pembinaan atlet muda dapat berjalan lebih optimal. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, pelatih, dan pemerintah menjadi kunci sukses dalam menciptakan atlet berprestasi sekaligus membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Ke depan, Bagus berharap kejuaraan seperti ini akan terus digelar secara rutin dan diperluas cakupannya, tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga hingga ke tingkat kecamatan, sebagai upaya menyebarkan semangat olahraga ke seluruh penjuru Kalimantan Timur. (Adv)