Kompak.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tengah merumuskan strategi besar untuk mendorong kemajuan sektor olahraga dan kepemudaan melalui skema kerja sama internasional. Korea Selatan disebut sebagai mitra strategis dalam upaya ini, dengan fokus pada alih teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta pembaruan sistem pelatihan yang lebih modern dan terukur.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan untuk mengatasi stagnasi prestasi olahraga di tingkat daerah dan membangun fondasi pembinaan atlet yang lebih ilmiah serta berkelanjutan.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading, mengatakan bahwa pola kerja sama yang dirancang bersifat antarpemerintah atau Government to Government (G-to-G). Model ini meniru pendekatan yang terbukti sukses di sejumlah provinsi lain, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.
“Kami melihat model kerja sama internasional ini memberi dampak besar terhadap performa olahraga daerah. Jika dikelola serius, Kaltim punya potensi mengikuti jejak sukses itu,” ujar Rasman, Sabtu (24/5/2025).
Salah satu fokus utama dari kerja sama ini adalah penguatan pembinaan pada cabang olahraga individu seperti atletik dan renang. Menurut Rasman, cabang-cabang tersebut memiliki keunggulan dalam hal kemudahan pengukuran performa atlet serta evaluasi program latihan.
“Olahraga perorangan memungkinkan analisis yang lebih presisi. Dari situ pembinaan bisa diarahkan sesuai kekuatan spesifik tiap atlet,” jelasnya.
Tak hanya terbatas pada bidang olahraga, ruang lingkup kerja sama juga mencakup transfer pengetahuan di sektor teknologi informasi, seni budaya, serta program penguatan kapasitas kepemudaan. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pembinaan yang menyentuh seluruh aspek pembangunan karakter generasi muda.
Sebagai bagian dari transformasi sistemik, Dispora Kaltim juga tengah mengusulkan pendirian laboratorium olahraga regional. Fasilitas tersebut akan difungsikan untuk pemetaan fisik dan potensi atlet secara ilmiah, mulai dari kekuatan otot, kecepatan, hingga daya tahan tubuh, guna menentukan cabang olahraga yang paling sesuai bagi setiap individu.
“Basis data yang akurat akan menjadi fondasi pembinaan masa depan. Kita ingin setiap atlet berkembang di jalur yang tepat sejak awal,” tegas Rasman.
Pemerintah berharap, dengan inisiatif ini, Kalimantan Timur tidak hanya mampu mencetak atlet berprestasi, tetapi juga membangun sistem pembinaan olahraga dan kepemudaan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan global.