Kompak.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kaltim kini menargetkan pasar baru dari Kazakhstan, negara yang selama ini dikenal tidak memiliki laut, hutan, maupun danau, sehingga sangat tertarik pada wisata alam. Kaltim melihat peluang besar untuk menawarkan paket eco-tourism sebagai daya tarik utama.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Restiawan Baihaqi, mengatakan bahwa awal Desember pihaknya akan menggelar pertemuan daring dengan perwakilan wisata Kazakhstan untuk membahas pola kerja sama.
“Wisatawan Kazakhstan sekarang banyaknya ke Bali. Kita ingin menarik mereka untuk menambah masa tinggal 2–3 hari di Kaltim,” ujarnya, Selasa (18/11/2025)
Ia menjelaskan bahwa rute yang disiapkan adalah Bali–Kaltim–Jakarta sebelum wisatawan kembali ke negara asal. Dengan demikian, Kaltim dapat memanfaatkan kunjungan wisatawan yang sudah berada di Indonesia untuk memperluas pasar.
“Kita tarik wisatawan yang sudah di Bali untuk masuk ke Kaltim. Harga pesawat sekarang juga sudah lebih terjangkau. Paketnya juga sudah disiapkan teman-teman agen travel,” kata Baihaqi.
Menurutnya, wisatawan Kazakhstan sangat menggemari alam. Karena itu, Kaltim menyiapkan paket yang berfokus pada eco-tourism seperti kunjungan ke IKN, Gua Tapak, wisata alam sekitar IKN, budaya di Pampang, hingga destinasi di Kukar.
“Kalau waktunya banyak, kita tarik lebih jauh lagi. Semua ada paketnya,” tambahnya.
Peluang ini sejalan dengan Jospol poin 5, yaitu pengembangan pariwisata berbasis alam dan desa. Restiawan menilai kekuatan Kaltim ada pada hutan, budaya, dan kawasan pesisir yang belum tersentuh wisata massal sehingga menawarkan pengalaman otentik.
Selain itu, strategi ini juga masuk dalam Jospol poin 9, yakni kemudahan kerja sama internasional. Restiawan optimistis pasar Kazakhstan dapat menjadi penopang baru sektor pariwisata Kaltim.
“Yang penting kita siap menarik mereka ke sini. Saya optimis ini bisa berjalan,” tutupnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)
