Kompak.id, Berau – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Berau bekerjasama dengan Pemkab Berau, Bagian Kesra menggelar Pelatihan Da’i Muda, agenda tersebut dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Said mewakili Bupati Berau Hj Sri Juniarsih Mas, di ruang rapat Sangalaki, Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Berau, Selasa (21/11/2023).
Ketua Ikadi Berau, Ustadz Fadeli dalam sambutannya menyampaikan, acara Pelatihan Da’i Muda ini diharapkan menjadi sarana sinergi dakwah dalam menyongsong era globalisasi. Di antara tujuan Diklat ini adalah untuk melatih dan membina dai-dai muda dalam memberikan dakwah Islam yang sejuk dan santun.
“Pelatihan ini diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan kampus di Berau, hadir Ust Syapruddin M.Pd, Ust M Tegus Satria, S.Ak, dan Ustadz Abdul Azis L.C sebagai narasumber,” ungkapnya.
Selain pembekalan dan penguatan pengetahuan seputar dakwah, terang Fadeli, da’i muda juga dibekali tentang pemanfaatan media sosial sebagai media menyampaikan dakwah. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok, dan lainnya yang dimanfaatkan untuk menyebarkan ilmu keagamaan dan sarana dakwah untuk generasi milenial.
Sementara itu, Sekda Berau, Muhammad Said mengatakan, dengan kegaiatan seperti ini, yang sistematis, masif dan tersebar, akan banyak mewarnai kehidupan adik-adik pelajar dalam kebaikan.
“Karena di usia kalian ini sangat rentan terpengaruh, untuk mencari jati diri. Jika salah langkah akan berbahaya,” katanya.
Lebih lanjut, Said menegaskan Pemkab Berau memiliki komitmen yang sama, bersinergi untuk menciptakan generasi penerus Berau sebagai genarasi yang cerdas dan Qur’ani.
“Kita setiap muslim adalah dai, bahkan bisa jadi kita perlu menyampaikan ilmu kepada orangtua kita. Karena bisa jadi orangtua kita sibuk membesarkan kita sehingga tidak ada waktu untuk belajar,” katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bukan hanya perlu mendakwahi orang lain tapi juga diri kita sendiri. Karena dakwah itu dimulai dari diri sendiri.
“Lapangan dakwah sduah cukup luas dan banyak, paling tidak kita punya kontribusi untuk kemajuan islam. Kalau tidak mampu berbicara di depan, mungkin dengan cara menulis di sosial media dan lainnya,” pungkasnya. (Adv/Ain/Dispora Kaltim)