Kompak.id, Tenggarong – Kades Giri Agung Kecamatan Sebulu, Supriyadi merasa bersyukur, desanya dijadikan sebagai lumbung pangan oleh Pemkab Kukar. Secara bertahap akan terjadi perputaran ekonomi dari bisnis beras.
“Giri Agung bagian dari lumbung pangan Kecamatan Sebulu,” sebut Supriyadi, belum lama ini di kantornya.
Kades Supriyadi menjabarkan, kawasan lumbung pangan dipastikan akan dikelola BUMDes Giri Agung, pola bisnisnya, penjualan padi dengan harga eceran tertinggi(HET) wajar, sehingga tengkulak tidak bisa menekan harga padi atau gabah yang sudah ditetapkan.
“Kami sudah berikan penguatan permodalan bisnis beras ke BUMDes kita,” ucap Supriyadi.
Kawasan lumbung pangan yang ada di Giri Agung, dibangun oleh Dinas Ketahanan Pangan(DKP) Kukar. Areal lahan pertanian yang dimiliki Giri Agung seluas 500-600 hektare.
“Bukan hanya bisnis beras, kedepannya, kami merambah bisnis bibit sawit berkualitas,”ungkapnya.
Bupati Kukar Edi Damansyah menyebut, kawasan lumbung pangan di Desa Giri Agung, sebagai upaya peningkatan produksi pertanian dan mensejahterakan petani di desa tersebut. Giri Agung sudah kita tetapkan, sebagai lumbung pangan di Sebulu
Edi berpesan, kepada kelompok tani yang ada di Giri Agung untuk dikelola secara baik dan profesional dari kawasan tersebut. Edi menyarankan BUMDes Giri Agung bisa belajar ke BUMDes Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu, yang lebih dulu bisnis beras.
“Tujuan bisnis beras yang dilakukan BUMDes, bagaimana mensejahterakan para petani,” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)