
Kompak.id, Samarinda – Komisi IV DPRD Kota Samarinda berencana menggelar audiensi terbuka yang melibatkan mahasiswa, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan guna membahas persoalan pendidikan di Kota Tepian. Fokus utama forum ini adalah peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan perlindungan terhadap anak.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, mengungkapkan audiensi tersebut merupakan tindak lanjut dari surat permohonan resmi yang diajukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman.
“Mereka ingin berdiskusi mengenai peningkatan mutu pendidikan di Samarinda. Tentu ini menjadi perhatian kami dan akan menjadi agenda utama dalam forum nanti,” kata Novan, Selasa (27/5/2025).
Novan menekankan, audiensi ini akan menjadi ruang strategis untuk merumuskan solusi atas berbagai persoalan pendidikan yang tidak hanya terbatas pada sektor formal, tetapi juga menyangkut pendidikan non-formal seperti pembentukan karakter dan akhlak.
“Kami melihat banyak kasus kekerasan terhadap anak, bullying, hingga pelecehan yang terjadi, baik secara nasional maupun lokal. Ini semua menjadi alarm penting bahwa pendidikan karakter tidak boleh diabaikan,” jelasnya.
Ia juga menyinggung pendekatan pendidikan mental yang sempat digagas tokoh publik Deddy Corbuzier bersama TNI. Menurut Novan, model tersebut dapat dikaji jika terbukti membawa dampak positif terhadap perilaku generasi muda.
Lebih jauh, Novan mengusulkan agar audiensi ini tidak berhenti sebagai forum sementara, melainkan menjadi awal pembentukan wadah komunikasi tetap antara DPRD, pemerintah daerah, mahasiswa, pemerhati anak, serta unsur terkait lainnya.
“Sinergi lintas sektor sangat penting. Kita perlu duduk bersama secara berkala untuk menyusun regulasi yang konkret dan langkah pencegahan yang efektif,” ujarnya.
Ia menegaskan, forum ini bertujuan sebagai upaya preventif, bukan hanya reaktif terhadap kejadian-kejadian yang sudah terjadi.
“Yang kita butuhkan adalah sistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tapi juga membentuk karakter dan menjamin rasa aman bagi seluruh peserta didik,” tutup Novan.