Kompak.id, Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengungkapkan rencana strategis pembangunan pintu air otomatis di Jembatan Satu sebagai solusi penanganan banjir komprehensif di kota ini. Proyek senilai lebih dari Rp500 miliar ini diakui membutuhkan sinergi multipihak mengingat besarnya anggaran yang diperlukan.
“Pintu air di Jembatan Satu akan mengatur aliran air dari Sungai Mahakam ke Karang Mumus. Sistem otomatisnya akan menutup saat pasang dan membuka saat air normal, menjadi solusi banjir yang berasal dari dua sumber – limpasan utara dan pasang Sungai Mahakam,” jelas Deni, Kamis (24/7/2025).
Politisi ini menegaskan keterbatasan anggaran daerah mengharuskan kolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Deni mengungkapkan anggaran hampir Rp500 miliar mustahil ditanggung pemkot sendiri. Pihaknya mendorong Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai untuk menjadikan ini proyek strategis nasional.
Deni menjelaskan bahwa teknologi otomatis menjadi faktor utama mahalnya proyek ini. Sistem harus bisa membaca elevasi air secara real-time. Tapi menurut Deni ini investasi jangka panjang untuk mengatasi banjir secara permanen.
“Kami akan menjadi jembatan antara pemkot, provinsi, dan pusat. Penanganan banjir harus holistik, tidak bisa parsial,” pungkas Deni, menegaskan proyek ini sebagai solusi berkelanjutan bagi banjir Samarinda.