Kompak.id, Tenggarong – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kaltim, Syafranuddin mengklaim, penulis Kaltim yang menghasilkan sebuah karya tulis sudah banyak, tetapi belum diarsipkan dalam sebuah buku.
“Banyak sudah penulis Kaltim yang berkualitas berasal dari Kukar, Samarinda dan Bontang,” sebut Syafranuddin, saat Dialog peringatan Hari Perpusnas RI dan Buku Nasional 2023 di Taman Langit Timur Desa Loa Ulung Tenggarong Seberang, Sabtu (27/5/2023).
Bahkan, mantan Kepala Biro Humas Pemprov Kaltim ini menyebut, daerah jauh seperti Kutai Barat melahirkan penulis handal. Namun, banyak tidak muncul ke publik hasil karyanya.
Penyebabnya, sebut dia, tidak ada yang mau membukukan karena dibutuhkan dana yang lumayan besar.
“Kami di DPKD ingin memfasilitasi hasil karya penulis Kaltim agar bisa dibukukan. Kita ingin juga hasil karya penulis Kaltim bisa masuk di Gramedia ke depannya,” harapnya.
Peringatan Hari Buku Nasional digelar di objek wisata Langit Timur karena literasi tidak selamanya identik membaca buku dalam ruangan.
Dari lingkungan seperti objek wisata, banyak ilham yang bisa dijadikan karya tulis.
“Saya apresiasi peserta yang hadir dari pelajar SMA dan SMK yang sudah punya karya tulis,” ujarnya.
Penggiat Literasi Kaltim, Suparno Ghofar, menjelaskan nilai literasi dasar agar masuk ke kurikulum sekolah untuk mewujudkan merdeka literasi.
“Merdeka literasi untuk menghasilkan guru penggerak yang inovatif,” ucap guru yang mengajar di SMKN 1 Tenggarong ini.
Pembina Ikatan Guru Indonesia(IGI) Kaltim ini menyarankan pendidik untuk bisa berkarya sesuai kompetensinya demi pengembangan karir berkelanjutan para guru.
“Jika guru sudah panen karya, maka akan dapat panen penghargaan,” sarannya.
Kegiatan bekerjasama dengan RRI Samarinda ini juga menghadirkan penulis senior Kaltim, Syafrudin Pernyata. Dia menyemangati peserta dengan membeberkan bagaimana menulis berdasarkan pengalaman sehingga banyak karyanya yang dibukukan. (ADV/DPK KALTIM)