Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL PERPUSDA KALTIM

DPK Kaltim Sebarkan 43 Unit BBE Hingga Wilayah Perbatasan

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim M Syafranuddin menyerahkan Buncu Baca Etam (BBE) kepada Asisten Administras Umum Setda Berau Maulidyah.

Kompak.id, Samarida – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, HM Syafranuddin menyerahkan Buncu Baca Etam (BBE) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Selasa (13/6/2023). BBE merupakan salah satu program unggulan DPK Kaltim yang mulai didistribusikan ke Kabupaten/kota se-Kaltim. Paket yang tersedia di BBE sebanyak 400 judul buku.

“BBE ini merupakan upaya Pemprov Kaltim untuk meningkatkan minat baca masyarakat serta meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan. Hanya saja dengan BBE, masyarakat tidak ke kantor cukup mengaksesnya di mana BBE ditempatkan,” kata Syafranuddin saat menyerahkan empat unit BBE kepada Asisten Administrasi Umum Setda Berau, Maulidiyah.

Pria yang akrab disapa Ivan ini menambahkan, program BBE merupakan program yang menyesuaikan masa kekinian yakni literasi berbasis digital.

“Jadi masyarakat yang berkunjung ke tempat-tempat umum dan terdapat BBE, seraya santai masih bisa membaca tanpa harus ribet membawa bukunya untuk membaca,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata dia, semua perpustakaan di Kaltim bisa mempunyai BBE karena praktis dan tidak membutuhkan tempat banyak meski menyimpan ratusan judul buku.

“Jadi kapan saja masyarakat mau datang dan membaca, terbuka selalu tanpa harus menunggu jam layanan dibuka,” ujarnya.

DPK Kaltim sendiri tahun ini mengalokasikan 43 unit BBE senilai Rp4,3 Miliar.

Alat untuk mencerdaskan anak bangsa ini, lanjut Ivan, akan diletakan di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari Kabupaten Mahakam Ulu serta Ibu Kota Long Hubung. Selain itu juga di sebuah desa nalayan di Kutai Kartanegara. Pertimbangannya, jika yang dikirim ke wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia ini dalam bentuk fisik buku, biaya sangat besar.

“Keunggulan BBE dioperasikan bisa dengan internet juga bisa tanpa internet. Nah dengan demikian saudara-suadara kita di kawasan yang tak terjangkau internet masih bisa membaca juga,” tutup Ivan. (ADV/DPK KALTIM)

Related posts