Kompak.id, Samarinda – Merawat sejarah agar terus tak lekang oleh waktu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim berkomitmen mengumpulkan manuskrip dan naskah kuno yang memuat sejarah Benua Etam di berbagai daerah yang ada di Kaltim hingga luar Kaltim.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala DPK Kaltim, Muhammad Syafranuddin. Pria yang akrab disapa Ivan itu menyebutkan langkah yang ditempuh adalah dengan berburu manuskrip, naskah kuno, dan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah Kaltim.
“Salah satunya, bendera yang dikibarkan pertama kali di Kaltim. Sehingga akan menjadi koleksi kearsipan. Bendera ini akan menjadi memori kolektif bangsa. Inilah program kita yang kedepannya akan dilakukan,” terang Ivan belum lama ini.
Selain benda, naskah-naskah yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan di Kalimantan Timur kedepannya akan dirancang diorama arsip Kaltim yang dapat menjadi wisata edukasi dan rekreasi bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Diungkapkan Ivan, diorama tidak hanya menjadi rekreasi semata, namun, sebagai bentuk pemeliharaan sejarah yang diharapkan akan terus dilestarikan oleh generasi selanjutnya.
“Sistem eksplorasi dan gagasan pembentukan diorama arsip akan membangkitkan semangat perjuangan bangsa khususnya kepada anak muda Benua Etam,” sambung Ivan.
DPK Kaltim sangat serius dalam upaya pelestarian naskah kuno dan bukti sejarah lainnya yang sampai saat ini masih tersebar di beberapa lokasi, baik di Kaltim maupun di luar Kaltim bahkan luar negeri.
Dalam upaya menelisik sejarah, perwakilan DPK Kaltim turut bertolak ke Negeri Kincir Angin, Belanda bersama dengan tim Perpustakaan Nasional RI untuk menghimpun langsung 500 naskah kuno Kalimantan Timur yang tersebar di sana.
“Naskah kuno adalah aset bangsa yang perlu kita jaga dan pelihara keberadaannya. Karena, salah sedikit saja naskah kuno dapat lenyap. Oleh karena itu untuk merawat bahkan menemukan informasi sejarah, naskah kuno berperan besar khususnya pada sejarah Kalimantan Timur,” pungkas Ivan. (Adv/Ain/DPK Kaltim)