Kompak.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur memastikan tidak akan membentuk badan baru seperti Dewan Olahraga Nasional (DBON), melainkan mengoptimalkan Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Daerah (SPOBDA) yang sudah berjalan. Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Dispora Kaltim, Rasman Rading menjelaskan, sistem pembinaan atlet kini akan menerapkan mekanisme promosi dan degradasi untuk memastikan efektivitas program.
“Kita sudah mengambil alih dalam bentuk Sentra Pembinaan Olahraga Berprestasi dan akan melakukan pembinaan lanjutan dengan sistem promosi-degradasi. Jika ada atlet yang tidak menunjukkan potensi untuk ditingkatkan ke level lebih tinggi, kita harus melakukan evaluasi tegas,” ungkap Rasman, Selasa (10/6/2025)
Rasman mengibaratkan pembinaan tanpa evaluasi seperti “menggarami lautan”, sia-sia mengucurkan biaya besar tanpa hasil prestasi. Untuk memastikan komitmen, Dispora akan mewajibkan atlet dan orang tua menandatangani surat pernyataan yang menjamin keseriusan dalam mencapai target.
“Bayangkan, kita menyekolahkan, membiayai, dan melatih mereka secara maksimal. Jika tidak ada target prestasi yang jelas, semua itu percuma. Makanya kita akan terapkan sistem ini secara ketat,” ujar Rasman.
Lebih lanjut, Rasman menyebut sistem promosi-degradasi ini dirancang untuk menciptakan kompetisi sehat di kalangan atlet. Atlet yang konsisten menunjukkan perkembangan akan terus dibina, sementara yang stagnan akan dievaluasi ulang kelayakannya dalam program.
Ia menyebut Kebijakan ini sekaligus menjadi bentuk akuntabilitas Dispora Kaltim dalam mencetak atlet-atlet berprestasi tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan negara memberikan hasil nyata bagi prestasi olahraga Kaltim. Dengan sistem ini, hanya atlet berdedikasi tinggi yang akan bertahan dalam program pembinaan,” pungkas Rasman. (Adv/Ain)