Kompak.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur semakin memperkuat komitmen dalam membangun ekosistem olahraga yang inklusif dengan mempersiapkan pendirian pusat pelatihan khusus bagi atlet penyandang disabilitas. Inisiatif ini digagas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim sebagai upaya strategis untuk memberikan pembinaan terarah sejak usia dini bagi para atlet difabel di wilayah ini.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari keprihatinan terhadap pembinaan atlet difabel yang selama ini berjalan secara sporadis dan belum memiliki sistem yang kuat.
“Dalam pembicaraan kami bersama Ketua NPCI Kaltim, muncul kekhawatiran soal kelanjutan pembinaan atlet difabel. Tidak bisa dibiarkan berkembang secara sporadis. Karena itu, kami menggagas sebuah pusat pelatihan yang dirancang secara khusus, meskipun bukan dalam bentuk institusi pendidikan formal,” ujarnya, Rabu (11/6/2025)
Pusat pelatihan yang akan dibangun ini didesain dengan pendekatan individual yang responsif terhadap kebutuhan khusus para atlet disabilitas. Pelatihan akan ditangani oleh para pelatih yang memiliki pemahaman mendalam mengenai karakter dan tantangan yang dihadapi oleh atlet penyandang disabilitas, sehingga proses pembinaan dapat berjalan secara optimal.
Inspirasi pembangunan pusat pelatihan ini diambil dari keberhasilan model serupa yang telah diterapkan di Kota Solo. Diharapkan, langkah ini dapat menjadi titik awal dalam menciptakan sistem pembinaan atlet difabel yang lebih terstruktur dan berkelanjutan di Kalimantan Timur, sehingga potensi besar yang dimiliki para atlet penyandang disabilitas dapat terasah dengan maksimal.
“Konsepnya bukan sekolah dalam arti umum, melainkan wadah pelatihan terpadu. Dari situ, kami akan menjaring dan membina talenta-talenta potensial untuk dikembangkan menjadi atlet andalan Kalimantan Timur. Jika tidak dimulai sekarang, kita akan kehilangan potensi besar yang selama ini belum tergarap,” ungkapnya.
Selain itu, Dispora Kaltim juga mengajak masyarakat dan keluarga yang memiliki anggota dengan disabilitas untuk aktif terlibat dalam program ini. Keluarga yang memiliki anggota difabel diimbau untuk tidak ragu melaporkan atau mendaftarkan diri ke NPCI maupun Dispora jika memiliki minat dalam bidang olahraga. Pendekatan inklusif ini tidak hanya bertujuan pada pencapaian prestasi, tetapi juga berupaya membangun rasa percaya diri serta menyediakan ruang aktualisasi positif bagi para atlet penyandang disabilitas.
Dengan adanya fasilitas latihan yang ramah dan dukungan lingkungan yang inklusif, diharapkan para atlet disabilitas dapat berkembang secara optimal, baik dari segi personal maupun profesional. Dispora menargetkan bahwa sistem pembinaan ini akan menjadi fondasi untuk mencetak atlet difabel berprestasi yang mampu mengharumkan nama Kalimantan Timur di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita jadikan ini fondasi untuk atlet difabel kita yang berprestasi supaya mempertahankan apa yang sudah mereka capai,” pungkasnya. (Adv)