Kompak.id, Samarinda – Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim), Surasa menyebutkan kebutuhan guru produktif di SMK sangat penting, dan utama. Sayangnya, keberadaan guru produktif di SMK masih sangat jauh dari jumlah yang dibutuhkan.
“Secara umum SMK mengalami kekurangan guru produktif,” kata Surasa.
Untuk diketahui, guru SMK dibagi menjadi dua kategori, yakni guru produktif dan adaptif. Guru produktif merupakan guru yang dapat memberikan pengajaran sesuai jurusan atau bidang keahlian. Sedangkan guru adaptif merupakan guru yang memberikan pembelajaran menyesuaikan kondisi, kebutuhan dan lingkungan siswa sehingga terjadi penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Sebagai upaya meminimalisir permasalahan tersebut, Surasa menyampaikan beberapa tindakan yang bisa diambil untuk menambah guru-guru produktif disatuan pendidikan vokasi.
Di antaranya memanfaatkan tenaga ahli industri yang kompeten untuk mengajar, melakukan alih fungsi guru-guru yang mengampu mata pelajaran umum menjadi guru produktif, dan pemetaan penyaluran guru produkif agar tidak terjadi kesenjangan antar sekolah.
“Kami memberikan solusi supaya sekolah bisa menjalin kerjasama dengan industri usaha,” ungkapnya.
Kekurangan guru produktif ini selain disebabkan oleh persoalan besaran gaji yang sangat rendah, kata dia, juga disebabkan oleh pembangunan SMK yang tidak dibarengi dengan penyiapan guru produktif. Ia berharap ketika sekolah dan industri sudah bekerja sama, kekurangan guru produktif bisa teratasi.
“Kami berharap ketika sekolah dan industri sudah bekerjasama, dapat menutupi kekurangan itu. Jadi kita panggilkan guru dari dunia industri atau yang biasa di sebut guru tamu untuk bisa mengajar di sekolah,” pungkasnya. (Adv/Disdikbud Kaltim)