Kompak.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim sosialisasikan mekanisme pemberian bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) demi membantu siswa yang kurang mampu. Sekretaris Disdikbud Kaltim, Yekti Utami mengatakan pemberian Bosda dialokasikan melalui belanja hibah berdasarkan data jumlah siswa yang diunduh pada data pokok pendidikan (Dapodik) yang diambil Oktober tahun sebelumnya.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sekolah, hingga mengukur dan memetakan kebutuhan pengajar dan layanan di sekolah,” kata Yekti.
Tujuan pendataan untuk mengetahui kondisi sekolah, pemetaan layanan minimal pendidikan, mengukur mutu pendidikan, pemetaan kebutuhan pengajar di setiap daerah.
“Kemudian adanya data alamat peserta didik dan sekolah yang menjadi rujukan zonasi PPDB,” tukasnya.
Peserta yang hadir berasal dari beragam wilayah di Kaltim, seperti Samarinda, Berau, Balikpapan, Paser, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara (PPU). Dalam pembukaan kegiatan dihadiri Kepala Bidang Pembinaan SMA, Perwakilan Cabang Dinas Wilayah I, Kepala Sekolah dan Bendahara SMA/SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri dan swasta serta tim Bosda dan Tim Dapodik Disdikbud Kaltim.
Penyelenggaraan acara itu, mengacu Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 30 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Pergub Kaltim nomor 49 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Bantuan Operasional SD, SMP, SLB, MA serta pemenuhan layanan minimal pendidikan sesuai Dapodik untuk SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta. (Adv/Disdikbud Kaltim)