Kompak.id, Tanjung Redeb – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau menggandeng akademisi dan praktisi ekonomi kreatif atau ekraf untuk mengawal pembentukan peta jalan ekraf Berau (Talanpekda) dan sekaligus pembentukan Komite Ekraf Berau Periode 2023-2027.
Acara yang diikuti sebanyak 30 pelaku Ekraf di Bumi Batiwakkal ini digelar di Hotel Grand Parama, Jalan Parama Berau dan merupakan agenda ketiga dalam upaya pemerintah membentuk Komite Ekraf Berau.
Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir dalam sambutannya mengatakan proses pembentukan ekraf di daerah Kabupaten Berau merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menyokong pertumbuhan industri pariwisata.
“Ekraf ini menjadi salah satu faktor pertumbuhan ekonomi, tapi dampaknya belum luas. Maka dari itu butuh akselerasi di daerah wisata di bawah naungan pemerintah,” tutur Ilyas, Rabu (15/11/2023).
Ilyas menyebut melalui hasil riset potensi sumber daya manusia di bidang ekraf, dari 17 cabang ekraf, terdapat 6 cabang yang saat ini dinilai potensial dan diunggulkan di Berau.
“Diantaranya, kriya dan wastra, kuliner, seni pertunjukkan, industri kreatif film/video/fotografi dan penerbitan. Ada juga industri musik dan aplikasi,” jelas Ilyas.
Sementara itu salah satu narasumber dalam workshop tersebut Erwiantono, akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda sekaligus Wakil Ketua Komite Ekraf Kaltim menyatakan bila komitmen pemerintah tersebut telah ditopang dengan regulasi yang berlaku.
Terkait peta jalan alias road map, merupakan acuan kerja yang dapat difokuskan oleh Komite Ekraf dalam membangun iklim industri kreatif.
“Pemerintah komitmen soal itu. Kami sudah bertemu langsung dengan kepala daerah, dan kita dapat dukungan penuh,” pungkasnya. (Adv/Nsa/Disdikbud Kaltim)