Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DINAS PENDIDIKAN KALTIM

Buku Lama Menumpuk Sebabkan Ruang Perpustakaan SMKN 1 Samarinda Makin Sempit

Kompak.id, Samarinda – Menyambut kurikulum baru, SMKN 1 Samarinda sudah menyiapkan tempat untuk buku baru. Tapi koleksi buku terbitan lama tetap menumpuk sehingga mempersempit ruang perpustakaan.

“Karena buku paket memang untuk mengakomodir kurang lebih 1.300 anak dengan rincian 15 eksemplar per orang yang akan dibagikan, kita sudah siapkan tempatnya dan ditata dengan baik karena sifatnya digunakan terus menerus,” ungkap kepala perpustakaan SMKN 1 Samarinda, Sukamto, Senin (17/7/2023).

Sukamto mengatakan, dalam menyambut kurikulum baru dengan buku yang berbeda, pihaknya perlu menyiapkan ruang lagi untuk menyimpan. Sedangkan dalam penggunaan buku lama tergantung dari masih layak atau tidaknya untuk digunakan,

“Buku lama itu bukannya tidak bagus, karena masih ada beberapa bab yang masih bisa digunakan, hanya sekarang kan banyak revisi. Jadi kalau buku lama dipakai berarti secara visi tidak berjalan, tapi ada beberapa bagian yang masih bisa dipakai,” terang Sukamto.

Dengan makin banyaknya buku, Sukamto beranggapan hal itu akan menjadi masalah jika tidak segera ditangani, karena tempat penyimpanan yang semakin sempit.

BACA JUGA :  Wali Kota Samarinda Launching SIMPERJADIN di Lingkup Pemkot Samarinda

“Untuk sementara kita retur, jadi yang tidak layak kita simpan, terserah pemerintah nanti mau diapakan buku itu, mau dihibah atau gimana, karena kalau kita dari petugas ndak bisa ambil sikap karena ada landasan hukumnya,” jelas Sukamto.

Sementara itu, salah satu staf perpustakaan SMKN 1 Samarinda, Didu mengatakan, buku akan terus disimpan sampai ada arahan dari pemerintah.

“Itu sudah kita kelompokkan bukunya kalau sewaktu-waktu ada tindakan, kita tinggal angkat,” ungkap Didu.

Didu menambahkan dalam pengurusan untuk tindak lanjut buku lama memang agak sulit dan belum menemui kejelasan hingga kini.

“Harapannya segera ada tindakan dari pemerintah terkait karena kita sudah beberapa kali ngurus tapi belum ada kejelasan, padahal buku ini sudah sangat banyak dan ruangan kita semakin penuh,” pungkasnya. (Adv/Ain/Disdikbud Kaltim)

Related posts