Kompak.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tengah membuka lembaran baru bagi penyandang disabilitas di dunia olahraga. Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), gagasan pendirian sekolah olahraga khusus bagi difabel mulai dirintis. Langkah ini tak hanya menegaskan komitmen terhadap inklusivitas, tapi juga membuka peluang lahirnya atlet-atlet unggul dari kelompok yang selama ini kurang terfasilitasi.
Bagus Sugiarta, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, menjelaskan bahwa pihaknya berupaya menciptakan sistem pembinaan jangka panjang yang berpihak pada atlet difabel.
“Kami ingin para atlet disabilitas mendapat ruang pembinaan yang layak dan berkelanjutan, agar mereka bisa menunjukkan kemampuan terbaik di panggung nasional dan internasional,” ujar Bagus. Minggu, (11/05/2025).
Langkah ini bukan tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi atlet disabilitas Kaltim menunjukkan tren positif. Dari posisi ke-15 pada ajang Peparnas XVI Papua 2021, Kaltim melompat ke peringkat ke-13 di Peparnas Solo 2024. Sebuah lompatan signifikan yang membuktikan potensi luar biasa para atlet difabel jika diberi wadah yang tepat.
Rencana pendirian sekolah ini juga didasari oleh keberhasilan Skodi (Sekolah Keolahragaan Disabilitas Indonesia) di Solo, yang menjadi inspirasi utama dalam pengembangan model pendidikan olahraga inklusif. Dispora Kaltim kini menggandeng NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Kaltim untuk merancang kurikulum dan sistem pengelolaan sekolah yang sesuai kebutuhan atlet difabel.
“Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung – dari pelatihan hingga pendidikan – agar para atlet ini benar-benar siap bertanding di level tertinggi,” tambah Bagus.
Upaya ini selaras dengan misi besar RPJMD Kalimantan Timur, yang menekankan pentingnya pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh warga, termasuk komunitas disabilitas.