
Kompak.id, Samarinda – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Samarinda berencana mengadakan perpustakaan digital pada Pojok Baca L’Samda bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam upaya meningkatkan semangat dan minat baca.
“Dengan perpustakaan digital nantinya warga binaan dapat mengerti tentang teknologi seperti perpustakaan wilayah, karena kan itu ada yang digital, nah kita akan mengarah ke sana,” kata Kepala Seksi Bimbingan Anak Didik (Kasi Binadik), Pariadi mewakili Kepala Lapas Kelas II A Samarinda, Hudi Ismono, Rabu (2/8/2023).
Walaupun nantinya akan diterapkan perpustakaan berbasis digital, Pariadi menegaskan pihaknya akan tetap menyaring bahan bacaan mana saja yang diperkenankan untuk WBP.
Hal itu dilakukan karena bahan bacaan mengandung unsur radikalisme, terorisme, dan hal-hal lainnya yang berbahaya tentu tak diperbolehkan bagi warga binaan. Karena Keberadaan perpustakaan L’Samda sendiri memiliki peranan penting dalam proses narapidana menuju pribadi yang lebih baik.
“Akan ada sistem khusus yang digunakan untuk perpustakan digital nantinya karena pembatasan harus tetap dilakukan sehingga terkendali, ,” jelasnya.
Pariadi mengungkapkan pihak Lapas akan melakukan koordinasi lebih lanjut bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk membicarakan rencana perpustakaan digital.
Pojok Baca L’Samda yang merupakan fasilitas membaca yang terdapat di Lapas Kelas II A Samarinda saat ini mendapatkan antusias yang baik dari WBP, beriringan dengan kunjungan terus meningkat setiap harinya.
“Minat bacanya meningkat, sarana bukunya pun juga alhamdulillah memadai,” ucap Pariadi.
Kendati demikian, Lapas Kelas II A Samarinda akan terus berupaya dalam meningkatkan sarana dan prasarana atau fasilitas di perpustakaan agar WBP lebih nyaman dalam membaca.
“Kita akan upayakan agar hal tersebut,” tutup Pariadi. (Adv/Ain/DPK Kaltim)