Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DISPORA KALTIM

Bahas Blue Economy, KPMKB Gelar Diskusi di Pulau Maratua

Kompak.id, Maratua – Hari ke 2 Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda di Pulau Maratua diisi dengan diskusi dengan pemantik ketua tim percepatan pembangunan Pulau Maratua Hj. Meiliana, Wakil Bupati Berau H. Gamalis, dan Pengamat pariwisata H. Agus Tantomo, bersama unsur pemerintah dan masyarakat Pulau Maratua, Selasa (12/9/2023).

H. Gamalis mengapresiasi KPMKB Samarinda yang bisa mengumpulkan pemangku kebijakan yang ada di Kabupaten Berau untuk bersama membahas blue economy langsung di Pulau Maratua.

“Semoga adik-adik terus melakukan pendampingan terkait blue economy ini, agar cepat terealisasi di Pulau Maratua ini,” ungkap Gamalis.

Disinggung perihal sampah yang kerap terkirim dari negara lain ke Pulau Maratua, H. Gamalis mengaku mesin press sampah telah ada di Pulau Maratua. Selain itu dirinya mengimbau wisatawan yang berkunjung agar mengurangi jumlah konsumsi yang dapat menghasilkan sampah. Menurut Gamalis aksi nyata untuk mengurangi jumlah sampah di Pulau Maratua, salah satunya wisatawan agar dapat membawa tumbler sendiri.

BACA JUGA :  Banyak Prestasi, SMAN 2 Samarinda Miliki 30 Kegiatan Ekskul 

“Sama-sama kita jaga pulau kita ini,” lanjut Gamalis.

Disisi lain, Hj. Meiliana fokus menanggapi terkait optimalisasi bandara. Dirinya mengaku, pendekatan kepada Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi sedang dilakukan untuk memaksimalkan potensi bandara yang ada di Maratua.

“Harapannya ke depan, pesawat ATR bisa juga mendarat di Bandara kita ini,” jelas Meiliana.

Sementara itu, H. Agus Tantomo ketika diminta tanggapannya mengatakan, kedepannya akan banyak tantangan yang dihadapi perihal blue economy, kegiatan anti blue economy, dalam hal ini adalah kegiatan yang merusak lingkungan juga harus dipikirkan oleh seluruh pemangku kebijakan. Karena jika tidak, hal tersebut akan menjadi masalah baru yang menghambat terwujudnya blue economy di Pulau Maratua.

“Saya kira itu juga perlu perhatian khusus dari pemerintah yang ada,” tutup Agus Tantomo. (Adv/Ain/DISPORA KALTIM)

Related posts