Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL BERITA UTAMA DPRD SAMARINDA

Anhar Soroti Arah Pembangunan Samarinda: “Jangan Bangga Dulu, Warga Masih Krisis Air dan Listrik”

Kompak.id, Samarinda – Anggota DPRD Samarinda, Anhar, melayangkan kritik terhadap arah pembangunan Kota Samarinda yang dinilai belum menyentuh kebutuhan paling dasar masyarakat.

Anhar berujar, pemerintah kota terlalu fokus pada proyek-proyek besar bernilai fantastis, sementara persoalan mendasar seperti air bersih, listrik, dan infrastruktur lingkungan justru terabaikan, Ia apa mempertanyakan indikator keberhasilan pembangunan yang selama ini dibanggakan pemerintah.

“Apakah tolok ukur pembangunan hanya sebatas gedung-gedung besar seperti Pasar Pagi delapan lantai atau Terowongan Samarinda? Padahal di bawah sana, masyarakat masih antre air bersih dan hidup dalam gelap. Itu bukan keberhasilan,” tegas politisi PDIP tersebut, Senin (26/5/2025).

Ia menyebutkan, beberapa proyek besar seperti Terowongan Samarinda, revitalisasi Pasar Pagi, hingga pembangunan Teras Samarinda yang menelan anggaran miliaran hingga triliunan rupiah. Di sisi lain, masih banyak warga yang belum tersentuh pembangunan dasar.

Anhar mencontohkan Kelurahan Bukuan yang sejak tahun 1990-an belum terlayani PDAM. Belum lagi banyak jalan lingkungan di RT-RT pinggiran kota yang rusak parah, serta sekolah-sekolah yang masih kekurangan fasilitas memadai.

BACA JUGA :  Duta Bahasa Kaltimtara Ajak Anak Muda Belajar dan Bekerja di Perpustakaan DPK Kaltim

“Pembangunan seharusnya menjawab kebutuhan rakyat. Bukan sekadar jadi pajangan atau proyek mercusuar,” ujarnya.

Ia juga menyoroti proyek Pasar Pagi yang menurutnya perlu dikaji ulang secara menyeluruh, terutama dari sisi dampak ekonomi.

“Jangan sampai hasilnya seperti Tanah Abang yang megah tapi sepi. Kalau sudah habis ratusan miliar, harus jelas manfaatnya untuk warga dan pelaku usaha kecil,” tambah Anhar.

Melihat kondisi saat ini, Anhar mendesak agar Pemkot memfokuskan kembali arah pembangunan. Menurutnya, penyediaan air bersih dan listrik yang merata, perbaikan jalan dan drainase, serta peningkatan mutu layanan sekolah dan puskesmas jauh lebih mendesak.

“Karena pembangunan yang sebenarnya adalah yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat. Bukan sekadar terlihat megah dari luar,” pungkasnya.

Related posts