Kompak.id, Samarinda – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Samarinda alami kenaikan angka minat baca selama periode 2022-2023 ini. Kabag Umum dan Kepegawaian, Sunaryo, menjelaskan bahwa masyarakat Samarinda miliki nilai tertinggi dibandingkan sembilan kabupaten/kota lainnya.
“Dengan nilai TGM 70 poin, dan kita juga mengalahkan angka provinsi Kalimantan Timur (Kaltim),” ujarnya.
Sunaryo menjelaskan bahwa ini merupakan bukti dari peran serta dari masyarakat terhadap upaya pencerdasan bangsa melalui kegemaran membaca dan menulis. Sebagai bukti, beberapa hari yang lalu SD Negeri 004 Samarinda Ilir melaunching 20 buku Antalogi karya murid, guru dan orang tua murid.
“Ini menjadi salah satu bukti juga bahwa minat baca dan menulis di Kota Samarinda ini meningkat sampai ke tingkat SD bahkan,” urainya.
Menurutnya memang sekolah menjadi langkah awal dalam mengembangkan kemampuan menulis dan minat membaca. Bahkan dalam waktu dekat, DPK Samarinda memiliki program lomba bertutur pada Juni 2023 mendatang, yang sebelumnya juga sudah dilakukan lomba menulis untuk pelajar dan mahasiswa.
“Kami mendorong masyarakat untuk kelas menulis ini karena ini produk akhirnya kita akan terbitkan menjadi buku yang baru,” imbuhnya.
Sunaryo juga menjelaskan, belakangan ini sudah cukup banyak buku yang diterbitkan oleh mahasiswa ataupun masyarakat umum dan disimpan di DPK Samarinda. Serta banyaknya para penulis pemula yang dikhususkan untuk menulis keelokan Kota Samarinda. Jadi dalam kelas menulis itu, didalamnya terdapat cerpen, puisi dan fiksi. Semuanya tetap membahas soal kehidupan di Kota Samarinda.
“Alhamdulillah itu juga yang menyebabkan TGM kita meningkat. Tentunya kami berharap sekali lagi seluruh masyarakat bisa terlibat dalam rangka peningkatan indeks literasi masyarakat,” jelasnya.
Ini juga merupakan bagian dari menwujudkan visi dan misi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda menjadikan kota ini sebagai pusat peradaban. Salah satu indikator pendukungnya juga berasal dari tingginya minat baca dan menulis terutama untuk mengulas baik sejarah maupun keelokan yang ada di dalamnya.
“Semakin banyak masyarakat kita gemar membaca, semakin tinggi tingkat indeks literasinya. Saya yakin hidupnya akan semakin sejahtera dan baik,” bebernya. (ADV/DPK KALTIM)